Permudah Koordinasi di Situasi Darurat Hingga Meningkatkan Kontribusi Diaspora, Komunitas Indonesia di Jepang Bentuk WAG 47
- Pexels/ Casia Charlie
"Karena itu, membangun komunitas di seluruh prefektur bukan hanya penting secara administratif, tetapi juga untuk memperkuat kohesi sosial dan peran Indonesia di luar negeri,” sambung Gandhi.
Komunitas Pencinta Jepang yang berdiri sejak 12 Juli 2019 kini telah hadir di seluruh 47 prefektur, lengkap dengan berbagai divisi seperti PJ Kuliner, PJ Bisnis, PJ Medis, PJ Musik, PJ Olahraga, PJ Handicraft, PJ Arsitek, dan lainnya.
Pendiri komunitas, Richard Susilo mengibadatkan kebersamaan WNI di Jepang layaknya sebuah RT.
“Ibaratnya satu RT kita, maka akan mudah melakukan berbagai kegiatan. Mulai olahraga bersama, pengkajian bersama, matsuri (festival) bersama, dan kalau ada informasi peda setempat akan cepat bermanfaat bagi kelompok prefektur tersebut, misalnya dapat subsidi dan sebagainya,” kata pria yang pernah mendapatkan penghargaan berkat kontribusinya kepada Pemda Katsushikaku Tokyo.
Terlebih lagi, tambahnya, apabila ada bencana alam para WNI akan segera dapat saling bantu karena rumahnya berdekatan dan komunikasi mudah lewat WAG47 tersebut.
“Misalnya saat bencana alam di Aomori yang lalu, keluarga di Indonesia khawatir, tinggal WA ke saya nanti ditanyakan ke WAG PJ Aomori bagaimana keadaan si ABC yang ada di Aomori. Dengan cepat keluarga akan mendapat kabar mengenai keluarganya. InsyaAllah akan sangat banyak manfaatnya bagi semua WNI yang ada di Jepang dengan jaringan WAG47 ini,” jelasnya.
Diakhir Richard juga meminta agar WNI yang berdomisili di Jepang dapat menghubungi melalui +62-859-4381-9379.
Load more