Prabowo Subianto Siapkan Pembelian 200 Helikopter Tahun 2026 untuk Pertahanan dan Respons Bencana
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com — Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana besar pengadaan hingga 200 helikopter mulai tahun depan. Langkah ini disebut sebagai bagian dari modernisasi pertahanan nasional sekaligus meningkatkan kapasitas Indonesia dalam menghadapi kondisi darurat, terutama bencana alam.
Pengumuman tersebut disampaikan Prabowo saat menghadiri peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Jakarta, Jumat (5/12). Ia menegaskan bahwa keputusan ini bukan semata untuk memperkuat sektor pertahanan, tetapi juga sebagai kebutuhan mendesak negara dengan tingkat kerawanan bencana yang tinggi.
"Kita berada di Ring of Fire. Setiap tahun kita berhadapan dengan gempa bumi, banjir, tanah longsor, hingga tsunami. Karena itu, kapasitas udara kita harus diperkuat," ujar Prabowo.
Respon Cepat Bencana Jadi Prioritas
Presiden menyebut pengalaman beberapa pekan terakhir menjadi pengingat pentingnya armada helikopter yang memadai. Merespons banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah Sumatra, pemerintah telah mengerahkan 50 helikopter untuk mendukung operasi distribusi bantuan, evakuasi warga, hingga pencarian korban.
Prabowo menyampaikan dukacita mendalam atas jatuhnya korban akibat bencana yang terjadi di berbagai daerah. Ia menekankan bahwa Indonesia harus semakin sigap dan siap dalam menghadapi kondisi darurat serupa di masa depan.
"Kita harus mampu bergerak cepat. Negara ini kuat karena gotong royong dan kemampuan adaptasi yang tinggi," ujarnya.
Modernisasi Alutsista Tetap Dilanjutkan
Prabowo menegaskan bahwa pembelian 200 helikopter tidak hanya ditujukan untuk keperluan kemanusiaan dan bencana, tetapi juga untuk memperkuat sistem pertahanan udara nasional. Ia menilai Indonesia tidak boleh tertinggal dalam kesiapan keamanan kawasan.
Ia menyebut pemerintah baru saja menerima lima unit helikopter baru pekan ini, dan jumlah tersebut akan terus bertambah secara bertahap.
"Kita tidak boleh menunggu sampai perang atau bencana besar terjadi baru mencari tambahan helikopter. Kita harus siap sejak awal," tegasnya.
Menurutnya, keputusan strategis seperti ini butuh keberanian dan pandangan jangka panjang.
Menjawab Kritik dan Isu Anggaran
Rencana pembelian alutsista dalam jumlah besar sempat menuai perdebatan publik, terutama terkait prioritas belanja pemerintah. Namun Prabowo menegaskan bahwa investasi pertahanan dan peningkatan kesiapsiagaan nasional adalah bagian dari tanggung jawab pemimpin negara.
"Kalau saat darurat hanya ada sedikit helikopter, siapa yang rugi? Rakyat. Negara harus siap menghadapi segala kemungkinan," ujar Prabowo.
Ia mengatakan langkah penguatan pertahanan dan kesiapsiagaan bencana akan dilakukan secara bertahap dengan memperhitungkan kemampuan fiskal negara.
Pemerintah Fokus pada Mobilisasi Cepat dan Distribusi Bantuan
Selain armada helikopter, Prabowo memastikan pemerintah telah mengerahkan pesawat angkut militer untuk mempercepat penyaluran logistik dan pasokan medis ke daerah terdampak. Ia menyebut pemerintah akan terus memantau kondisi di lapangan dan menambah armada apabila diperlukan.
"Kita akan menggerakkan semua potensi udara, darat, maupun laut. Pemerintah bekerja cepat, terukur, dan sistematis," katanya.
Prabowo menutup pernyataan dengan menyampaikan bahwa Indonesia harus terus meningkatkan kemampuan nasional di sektor pertahanan dan penanggulangan bencana.
"Negara harus hadir ketika rakyat membutuhkan. Modernisasi ini bukan hanya soal kekuatan militer, tapi tentang menyelamatkan nyawa," tutupnya.
Rencana strategis ini dipastikan akan dibahas lintas kementerian dan lembaga terkait sebelum masuk tahap finalisasi dan realisasi pembelian pada 2026. (nsp)
Load more