BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi di Sulawesi Utara hingga 7 Desember, Warga Diminta Waspada
- Kolase Tim tvOnenews
Manado, tvOnenews.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang pasang atau rob di sejumlah wilayah perairan Sulawesi Utara. Peringatan ini berlaku hingga 7 Desember 2025 dan perlu menjadi perhatian masyarakat pesisir, nelayan, hingga operator pelayaran yang beraktivitas di wilayah sekitar.
Pihak BMKG menjelaskan bahwa fenomena gelombang tinggi ini berkaitan dengan beberapa faktor meteorologi yang terjadi secara bersamaan. Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Maritim Bitung, Ricky D. Aror, mengatakan fenomena perige atau kondisi ketika bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi, serta fase purnama pada 4 Desember 2025, berpotensi meningkatkan tinggi air laut maksimum di wilayah pesisir Sulawesi Utara.
Menurutnya, situasi tersebut diperparah dengan terbentuknya bibit siklon tropis di perairan timur Filipina. Siklon tersebut memicu terbentuknya daerah konvergensi udara di sekitar perairan Sulawesi Utara, yang kemudian memicu pembentukan awan-awan konvektif yang mengandung hujan lebat, angin kencang, hingga gelombang tinggi.
BMKG memperkirakan kecepatan angin di wilayah tersebut berada pada kisaran 8–20 knot, namun pada kondisi tertentu dapat meningkat hingga 30 knot. Kecepatan angin di atas normal ini dapat menyebabkan gelombang dengan tinggi signifikan berkisar 1,25 hingga 2,5 meter atau berada pada kategori sedang.
“Dengan kondisi cuaca seperti ini, masyarakat kami imbau untuk tetap waspada. Saat ini telah memasuki musim hujan dengan dominasi angin barat yang menjadi pemicu cuaca ekstrem di wilayah perairan,” ujar Ricky di Manado, Kamis (5/12).
Selain berdampak pada aktivitas nelayan, BMKG mengingatkan bahwa kondisi gelombang tinggi ini juga dapat memengaruhi keamanan pelayaran komersial, layanan logistik laut, serta aktivitas perikanan budidaya yang berlokasi dekat bibir pantai atau perairan terbuka.
Ricky menegaskan pentingnya pemantauan informasi cuaca maritim secara berkala agar masyarakat tidak terjebak dalam kondisi cuaca ekstrem yang muncul mendadak. Ia meminta seluruh aktivitas kelautan, termasuk nelayan tradisional, untuk memprioritaskan keselamatan dan tidak memaksakan perjalanan apabila kondisi tidak memungkinkan.
“Kami mengimbau nelayan, operator transportasi laut, hingga masyarakat pesisir untuk selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca maritim. Pastikan informasi yang diterima berasal dari sumber resmi BMKG melalui aplikasi, media sosial terverifikasi, maupun kanal komunikasi lainnya,” tegas Ricky.
Load more