Waspada Ponsel Hilang: Peretasan Akun, Penipuan, dan Manipulasi AI Kini Mengancam Pengguna
- Freepik
Jakarta, tvOnenews.com – Hilangnya ponsel kini bukan sekadar kehilangan perangkat fisik. Dalam banyak kasus, ponsel hilang menjadi pintu masuk kejahatan digital yang lebih serius seperti peretasan akun, pencurian identitas, hingga penipuan lintas platform bernilai miliaran rupiah.
Fenomena ini kembali mencuat setelah seorang tokoh pendidikan bernama Ahmad Qomaruddin, yang mengaku menjadi korban kejahatan siber terorganisasi setelah kehilangan perangkatnya pada Agustus 2025 lalu.
Dari peretasan akun pribadi, manipulasi suara berbasis kecerdasan buatan (AI voice fabrication), hingga pencatutan identitas untuk menipu calon korban, kasus ini menjadi ilustrasi nyata bahwa ponsel bukan lagi sekadar alat komunikasi, melainkan identitas digital seseorang.
Dalam keterangannya, korban menegaskan bahwa pelaku kejahatan menggunakan foto dan identitasnya untuk meyakinkan korban-korban baru dalam modus penipuan utang dan transaksi personal bernilai besar. Ia meminta publik waspada dan tidak memberikan respons atau transfer uang kepada pihak mana pun yang mengaku dirinya melalui kontak baru.
“Saya tidak bertanggung jawab atas transaksi atau pinjaman yang mengatasnamakan saya. Identitas saya telah dicuri dan disalahgunakan. Jangan transfer uang ke nomor asing apa pun,” ujar Ahmad.
Tidak hanya itu, potongan video lawas dari arsip komunikasi di ponselnya yang hilang juga disebarkan dengan narasi negatif untuk merusak reputasinya. Ia menegaskan video tersebut hanya rekaman perjalanan lama, bukan konten asusila seperti yang coba dibangun pelaku. Narasi percakapan tidak senonoh yang menyertainya, menurutnya, merupakan hasil rekayasa teks menggunakan teknologi AI.
Kasus ini memperkuat peringatan bahwa perangkat pribadi menyimpan akses ke seluruh kehidupan digital: media sosial, rekening keuangan, email, foto, dokumen penting, hingga data biometrik. Karena itu, langkah pencegahan sejak awal menjadi hal penting.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Ponsel Hilang?
Jika kehilangan perangkat, tindakan cepat dalam hitungan menit dapat menentukan apakah data Anda aman atau justru menjadi celah kejahatan digital. Langkah pertama adalah mengunci perangkat dari jarak jauh melalui fitur bawaan seperti Find My Device (Android) atau Find My iPhone.
Melalui fitur itu, pengguna dapat melacak lokasi perangkat, menampilkan pesan darurat, hingga menghapus seluruh isi ponsel untuk mencegah akses ilegal.
Langkah berikutnya adalah memblokir kartu SIM melalui operator seluler dan melaporkan nomor IMEI ke pihak berwajib. Nomor IMEI dapat ditemukan melalui kode *#06# atau dari dokumentasi perangkat.
Setelah itu, pengguna disarankan mengganti kata sandi akun email, media sosial, hingga layanan perbankan digital yang mungkin terhubung dengan ponsel.
Langkah Pencegahan Sebelum Ponsel Hilang
Selain tindakan setelah kehilangan, pencegahan menjadi langkah penting. Pengguna disarankan mengaktifkan fitur pelacakan perangkat sejak awal, menggunakan kunci layar dengan biometrik seperti sidik jari atau pemindaian wajah, serta secara rutin mencadangkan data penting ke cloud.
Penggantian kata sandi secara berkala juga menjadi metode keamanan dasar yang sering diabaikan.
Beberapa perangkat terbaru bahkan menawarkan fitur deteksi pencurian yang otomatis mengunci perangkat jika mendeteksi perubahan lokasi mendadak atau pola penggunaan tidak wajar.
Ancaman Baru Kejahatan Digital
Kasus seperti ini menunjukkan evolusi kejahatan digital yang semakin sistematis. Dengan kemajuan teknologi, pelaku kini mampu memalsukan suara, mengambil alih akun, hingga menciptakan narasi palsu yang menyerupai perilaku asli pemilik ponsel.
Para ahli keamanan mengingatkan bahwa perlindungan data pribadi kini menjadi bagian dari keamanan hidup modern.
Perangkat yang hilang bukan hanya soal kehilangan barang, tetapi kehilangan akses, identitas, dan reputasi.
Karena itu, kesadaran digital kini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. (nsp)
Load more