Hari Disabilitas Internasional 2025: Kemendikdasmen Luncurkan Tujuh Pilar Akomodasi Layak untuk Pendidikan Inklusif
- Istimewa
Menurut Hetifah, keberhasilan implementasi kebijakan baru tersebut akan menjadi langkah besar dalam penyetaraan hak pendidikan bagi generasi muda penyandang disabilitas.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, menjelaskan rangkaian kegiatan HDI 2025 dirancang untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai pentingnya pendidikan inklusif. Beberapa kegiatan yang digelar meliputi Senam Anak Indonesia Hebat bersama murid SLB, peresmian revitalisasi gedung SLB, dan sesi gelar wicara bersama para praktisi serta penyandang disabilitas.
“Kami berharap momentum ini memperkuat kolaborasi multipihak dalam mewujudkan ekosistem pendidikan yang inklusif dan menghargai keragaman,” tutur Tatang.
Peluncuran tujuh pilar ini dipandang sebagai langkah strategis menuju penyediaan layanan pendidikan yang setara bagi seluruh anak Indonesia. Kebijakan tersebut juga dinilai penting dalam mendorong perubahan paradigma pendidikan dari sekadar penyediaan ruang belajar menuju pendampingan yang responsif dan adaptif terhadap kebutuhan murid.
Dengan terobosan ini, pemerintah berharap pemerataan akses pendidikan semakin nyata, terutama bagi peserta didik dengan hambatan sensori, intelektual, fisik, maupun perkembangan.
Peringatan HDI 2025 menegaskan bahwa pendidikan inklusif bukan sekadar program, melainkan komitmen jangka panjang dalam memastikan tidak ada anak yang tertinggal. Pemerintah menargetkan pelaksanaan tujuh pilar akomodasi layak dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh seluruh sekolah di Indonesia.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen yang ditegaskan pada peringatan ini, Kemendikdasmen berharap seluruh anak Indonesia, termasuk penyandang disabilitas, dapat belajar, berkembang, dan memiliki kesempatan berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat. (nsp)
Load more