Buron Interpol Dewi Astutik Ditangkap Bersama Pacar di Kamboja, Ternyata Ini Perannya
- Dok Foto BNN
Jakarta, tvOnenews.com - Buronan Interpol yang baru ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, yakni Paryatin alias Dewi Astutik bersama seorang pria saat dicokok di Kamboja.
Usut punga usut, lelaki itu bukanlah Fredy Pratama, gembong narkoba kelas kakap yang diketahui juga orang Indonesia sama seperti Dewi. Fredy hingga kini juga masih jadi buronan narkoba yang sulit dibekuk.
Nah, ternyata sosok lelaki tersebut adalah kekasih dari Dewi. Hal ini dibenarkan Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto.
"Yang diduga sebagai Pacar Paryatin alias Dewi Astutuk," kata dia, dikutip Kamis, 4 Desember 2025.
Mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya ini menambahkan, pria tersebut tengah diperiksa oleh polisi Kamboja. Berdasar data sementara yang didapat dari pihak polisi Kamboja, laki-laki itu bukanlah warga Indonesia, melainkan warga Pakistan. Adapun nama pria itu biasa dipanggil Abdul Halim.
"Lelaki tersebut diakui sebagai WN Pakistan dengan panggilan Abdul Halim," katanya lagi.
Sebelumnya diberitakan, BNN RI tengah memeriksa seorang pria pendamping Dewi Astutik pelaku penyelundupan dua ton narkotika jenis sabu yang ditangkap di Kamboja.
"Saudara DA kita amankan tanpa perlawanan dan cukup komperatif dan laki-laki yang bersangkutan saat ini masih dilakukan pendalaman," ungkap Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Ario Seto di Tangerang, Selasa.
Dalam hal ini, Suyudi tidak mengungkap identitas pria yang turut diamankan dalam operasi penangkapan buronan internasional di wilayah Sihanoukville bagian barat negara Kamboja tersebut.
Untuk diketahui, BNN berhasil menangkap buronan Interpol Dewi Astutik alias PA di Kamboja pada Senin, 1 Desember 2025.
Penangkapan ini menandai berakhirnya perburuan panjang terhadap perempuan asal Indonesia yang sudah menjadi buronan internasional, termasuk buron Interpol dan Korea Selatan. Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto, mengungkapkan bahwa penangkapan tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui serangkaian langkah taktis yang sudah disusun sejak jauh-jauh hari.
"BNN menerima informasi intelijen mengenai keberadaan target di wilayah Phnom Penh, Kamboja," kata Komjen Suyudi, dikutip Rabu, 3 Desember 2025.
Load more