Seskab Teddy Ungkap Penyebab Banjir Selain Cuaca Ekstrem, Ada Faktor Kerusakan Lingkungan
- tvOnenews - Julio
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah pusat menegaskan bahwa penyebab banjir besar di Sumatera Utara tidak hanya dipandang sebagai dampak cuaca ekstrem, tetapi juga kemungkinan kerusakan lingkungan yang memperparah bencana.
Sekretaris Kabinet (Seskab) RI, Teddy Indra Wijaya, memastikan investigasi menyeluruh tengah disiapkan seiring dengan upaya evakuasi dan penanganan korban yang kini menjadi prioritas utama.
Teddy menyatakan pemerintah tidak berhenti pada penanganan darurat semata. Ada langkah evaluasi besar yang sedang disiapkan untuk menelusuri penyebab bencana secara lebih mendalam, termasuk dugaan kerusakan kawasan hutan.
“Ada pertanyaan soal PKH (Penertiban Kawasan Hutan), jadi seiring dengan evakuasi dan penanganan korban yang jadi fokus utama pemerintah, jadi penyebab bencana ini jadi perhatian dan selain faktor cuaca yang ekstrem tentunya, ada faktor kerusakan lingkungan yang memperparah bencana dan ini terus ditelusuri dengan serius,” ujar Teddy di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/12/2025).
Ia menegaskan proses investigasi tidak dilakukan terburu-buru, namun tetap menjadi bagian penting dari respons pemerintah.
“Dan seiring dengan evakuasi dan penanganan sebagai fokus utama pemerintah melakukan evaluasi dan investigasi menyeluruh terkait bencana ini,” tegasnya.
Di sisi lain, Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) memastikan siap turun ke lapangan. Ketua Pelaksana Satgas PKH, Febrie Adriansyah, menyatakan pihaknya segera melakukan analisis awal terkait kondisi hutan yang diduga mengalami kerusakan sebelum banjir terjadi.
“Iya. Satgas PKH akan teliti kondisi hutan di sana,” kata Febrie, Senin (1/12/2025).
Meski demikian, ia menegaskan penegakan hukum tidak akan dilakukan tergesa-gesa. Prioritas pemerintah dan penegak hukum saat ini adalah memastikan kondisi warga terdampak dapat dipulihkan terlebih dahulu.
“Ya setelah kondisi kesulitan masyarakat bisa diatasi dulu,” imbuhnya.
Kejaksaan Agung juga membuka peluang adanya unsur kelalaian atau perbuatan manusia dalam bencana ini. Kepala Pusat Penerangan Kejagung RI, Anang Supriatna, mengatakan penyelidikan tetap berjalan sambil menunggu temuan lanjutan.
“Tapi nanti itu masih didalami dulu ya. Kita lihat perkembangan berikutnya. Yang ketika nanti ada di situ, ada unsur kesengajaan, pastinya penegak hukum ke depan akan mengambil tindakan hukum,” ujar Anang.
Load more