BMKG Peringatkan Sumsel Masih Berpotensi Hujan Usai Badai Tropis Senyar
- Antara
Palembang, tvOnenews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) masih berpotensi mengalami hujan dalam beberapa hari ke depan. Kondisi ini merupakan dampak tidak langsung dari badai tropis Senyar yang sebelumnya terbentuk di sekitar Selat Malaka.
Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Siswanto, mengatakan fenomena tersebut masih memengaruhi pola cuaca di Sumatera Selatan, meski tidak terjadi secara langsung di wilayah ini. Menurutnya, pola angin dan sisa energi badai Senyar menciptakan potensi peningkatan awan hujan di beberapa titik.
“Sumsel mendapatkan dampak tidak langsung berupa adanya belokan angin, namun relatif kurang signifikan. Jika pun terjadi hujan, tidak akan separah wilayah yang terdampak langsung badai Senyar,” ujar Siswanto di Palembang, Minggu (30/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa badai tropis seperti Senyar biasanya membawa pengaruh luas terhadap wilayah di sekitarnya, terutama dalam bentuk peningkatan kelembapan udara dan pembentukan awan konvektif. Kondisi ini menyebabkan hujan masih berpeluang turun dengan intensitas ringan hingga sedang.
“Meskipun dampaknya ringan, sisa energi dari badai tersebut masih memicu pembentukan awan hujan yang cukup signifikan sehingga potensi hujan deras masih dapat terjadi di beberapa wilayah terdampak,” kata Siswanto.
BMKG memperkirakan pola hujan masih akan terjadi tidak merata. Beberapa kabupaten dan kota diprediksi akan mengalami hujan ringan, sementara wilayah tertentu berpotensi menerima hujan sedang disertai angin kencang dalam durasi singkat.
Dengan kondisi atmosfer yang masih labil, masyarakat Sumsel diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Risiko banjir, genangan air, dan tanah longsor disebut masih mungkin terjadi terutama di daerah dataran rendah serta permukiman padat yang memiliki sistem drainase kurang optimal.
“BMKG mengingatkan agar masyarakat selalu memperbarui informasi cuaca melalui sumber resmi untuk mengantisipasi perubahan kondisi atmosfer yang dapat terjadi cepat,” lanjut Siswanto.
Selain masyarakat, sejumlah sektor publik seperti transportasi udara, laut, dan darat juga diminta berhati-hati terhadap potensi perubahan angin serta jarak pandang terbatas yang dapat memengaruhi keselamatan perjalanan.
Load more