Kebakaran Hebat di Hong Kong Tewaskan 94 Orang, 2 WNI Meninggal dan Dua Luka
- Anadolu
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Indonesia merilis perkembangan terbaru terkait musibah kebakaran besar yang melanda kompleks apartemen Wang Fuk Court di Distrik Tai Po, Hong Kong, pada 26 November 2025.
Hingga Jumat (28/11/2025), otoritas Hong Kong melaporkan sedikitnya 94 orang tewas, menjadikannya kebakaran paling mematikan dalam hampir delapan dekade.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Yvonne Mewengkang, menyampaikan pembaruan kondisi WNI yang terdampak dalam keterangan tertulis.
“Sampai pagi ini, jumlah korban meninggal sudah berjumlah 94 orang,” ujar Yvonne.
Ia memastikan tidak ada tambahan laporan mengenai WNI yang menjadi korban.
“Belum ada konfirmasi lagi mengenai adanya PMI-WNI yang meninggal atau terluka, masih tetap dua PMI meninggal dan dua PMI luka,” jelasnya.
Dari dua pekerja migran Indonesia yang dirawat, satu orang telah keluar dari rumah sakit dan kini berada di kediaman kerabat majikannya. Sementara satu lainnya dinyatakan stabil dan menunggu proses pemulangan dari rumah sakit.
“As of kemarin satu orang sudah keluar dari RS, sementara satu lainnya sudah dalam kondisi stabil dan tinggal menunggu discharge,” ungkap Yvonne.
Kementerian Luar Negeri memastikan upaya pendampingan terus dilakukan. Konjen RI Hong Kong dan Satgas Pelindungan WNI kembali mendatangi area sekitar lokasi kebakaran untuk menemui WNI di sejumlah shelter.
Mereka membawa makanan, minuman, serta kebutuhan dasar bagi para penyintas, termasuk warga negara lain yang terdampak.
“Satgas juga bawa bantuan makanan, minum dan barang-barang yang dibutuhkan, tidak hanya oleh warga kita tapi juga bagi mereka yang terdampak,” kata Yvonne.
KJRI Hong Kong juga terus berkoordinasi dengan otoritas setempat, lembaga swadaya masyarakat, serta komunitas diaspora Indonesia.
Di sisi lain, aparat Hong Kong telah menangkap tiga pejabat perusahaan konstruksi atas tuduhan pembunuhan tidak berencana.
Mereka dituding menggunakan material mudah terbakar, termasuk panel busa yang menutup jendela, di tengah proses renovasi delapan menara yang dihuni lebih dari 4.600 orang dan seluruhnya diselimuti perancah bambu serta jaring hijau.
Operasi pencarian dan penyelamatan disebut otoritas pemadam kebakaran Hong Kong akan segera berakhir, sementara jumlah korban dikhawatirkan masih terus bertambah. (agr)
Load more