Legislator PDIP Dukung Rumah Sakit Penolak Ibu Hamil Berujung Kematian di Papua Dibawa ke Jalur Hukum
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mendukung empat rumah sakit yang menolak ibu hamil di Papua bernama Irene Sokoy dibawa ke jalur hukum. Diketahui, Irene dan bayinya meninggal karena tak mendapatkan perawatan.
Dia menyebut jalur hukum harus berjalan tidak hanya untuk tenaga medis atau petugas di lapangan. Namun, pimpinan fasilitas kesehatan juga harus bertanggung jawab atas keseluruhan kebijakan dan tata kelola pelayanan.
“Saya meminta Polri turun tangan menangani kasus ini. Kematian seorang ibu dan bayinya bukan sekadar insiden, tetapi akibat dari pelanggaran hukum yang nyata,” ujar Edy saat dihubungi tvOnenews.com, Rabu (26/11/2025).
Diberitakan sebelumnya, Irene Sokoy meninggal dunia bersama bayi dalam kandungannya usai ditolak empat rumah sakit di Jayapura, Papua, pada Senin (17/11/2025).
Irene mulanya merasakan kontraksi pada Minggu (16/11/2025). Dia kemudian dibawa keluarga ke RSUD Yowari menggunakan kapal. Tetapi, tidak ada dokter di rumah sakit itu. Pihak rumah sakit juga tak kunjung membuat surat rujukan hingga jam 12 malam.
Sampai akhirnya Irene dirujuk ke RS Dian Harapan, tetapi tidak ada dokter yang menangani walaupun sudah menunggu lama.
Keluarga akhirnya meminta Irene dirujuk ke rumah sakit lain. Namun, ambulans baru tersedia setelah menunggu 2,5 jam. Padahal, posisi Irene sudah semakin melemah dan merasa sangat kesakitan.
Irene kemudian kembali dirujuk ke Rumah Sakit Dian Harapan Waena. Namun, ditolak dengan alasan ruangan untuk pasien BPJS penuh. Irene diketahui terdaftar anggota BPJS kelas 3.
Ia lanjut dirujuk ke RSUD Abepura, tetapi tak bisa ditangani karena ruang operasi sedang direnovasi.
Setelah itu, Irene dirujuk ke RS Bhayangkara Jayapura. Akan tetapi, pihak rumah sakit mengklaim ruangan pasien BPJS penuh.
Saat itu, ibu hamil itu diarahkan dirawat ke ruang VIP, dengan syarat harus membayar Rp4 juta sebagai uang muka. Namun, keluarga tidak memiliki uang sehingga Irene hanya ditangani dokter di ambulans.
Irene kemudian dirujuk ke RS Dok II Jayapura. Namun, kondisinya semakin melemah sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit terakhir. (saa/iwh)
Load more