ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Prabowo Terbitkan Rehabilitasi untuk Eks Dirut ASDP, Pakar Hukum UI Nilai Potensi Timbulkan Beban Baru

Presiden Prabowo resmi tandatangani surat rehabilitasi bagi mantan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, serta dua mantan pejabat ASDP lainnya.
Rabu, 26 November 2025 - 14:30 WIB
mantan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi
Sumber :
  • Antara

Jakarta, tvOnenews.com - Presiden RI, Prabowo Subianto, resmi menandatangani surat rehabilitasi bagi mantan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, serta dua mantan pejabat ASDP lainnya yang terseret kasus dugaan korupsi akuisisi saham PT Jembatan Nusantara (JN) periode 2019–2022.

Kebijakan ini memantik sorotan, termasuk dari Guru Besar Hukum Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana.

Guru Besar Hukum Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menilai langkah Presiden sudah berada pada jalur yang tepat, namun bukan tanpa catatan serius.

“Ya, menurut saya sih sudah tepat (beri surat rehabilitasi),” ujar Hikmahanto saat dihubungi tvOnenews.com, Rabu (26/11/2025).

Ia menilai pemberian rehabilitasi justru berpotensi menimbulkan beban baru bagi pihak yang direhabilitasi.

“Cuman kan sering kali ini gini, kalau rehabilitasi ini agak juga menyulitkan Bu Ira, karena seolah-olah Bu Ira masih dalam posisi, ya dia disalahkan oleh pengadilan. Karena kalau rehabilitasi itu adalah pemulihan hak. Karena apa? Karena ada kekeliruan tentang orangnya, atau hukum yang diterapkan,” jelasnya.

Menurut Hikmahanto, mekanisme koreksi hukum seharusnya dilakukan terlebih dahulu di tingkat peradilan yang lebih tinggi.

“Sedangkan hukum yang diterapkan harusnya dilihat oleh pengadilan tinggi, bukan pengadilan negeri. Makanya pengadilan tinggi masih bisa dilihat di Mahkamah Agung. Kecuali kalau di Mahkamah Agung udah nggak bisa apa-apa lagi, ya sudah,” katanya.

Hikmahanto mengingatkan, keputusan eksekutif yang turun sebelum proses hukum selesai seringkali memunculkan persepsi intervensi. Ia menyinggung kasus serupa yang pernah menimpa tokoh lain.

“Ini soalnya kan kemarin Pak Tom Lembong (kasus korupsi impor gula) juga seperti ini. Diberikan abolisi. Jadi seolah-olah belum sampai selesai, tapi udah diintervensi seolah-olah sama Presiden. Ini yang juga jadi masalah juga,” ujarnya.

Ira Puspadewi dan dua mantan pejabat ASDP lainnya, Muhammad Yusuf Hadi serta Harry Muhammad Adhi Tjaksono, sebelumnya divonis terkait keputusan bisnis akuisisi PT Jembatan Nusantara yang dilakukan ASDP pada 2019–2022.

Jaksa Penuntut Umum menilai proses kerja sama usaha dan akuisisi tersebut merugikan negara. 

Ketiganya tetap menyangkal adanya niat jahat, dan sejumlah ahli menilai persoalan tersebut lebih tepat dipandang sebagai risiko investasi, bukan tindak pidana korupsi.

Rehabilitasi Presiden menandai babak baru dalam penanganan kasus ini, namun juga membuka ruang perdebatan mengenai batas kewenangan eksekutif di tengah proses hukum yang belum mencapai titik final. (agr/muu)

 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT