Viral, Party Jamu Jadi Tren di Medsos, Gen Z: Daripada Mabuk-mabukan, Bagus Lestarikan Budaya!
- istimewa - antaranews
Jakarta, tvOnenews.com - Belakangan ini, media social (Medsos) ramai membahas terkait Party Jamu. Hal itu dibahas sendiri oleh kalangan Gen Z.
Bahkan, fenomena 'Party Jamu' ini begitu mencuat di media social hingga menjadi trend di kalangan Gen Z.
Menyikapi fenomena Party Jamu dan menjadi trend di kalangan Gen Z. Salah seorang Gen Z, yang merupakan mahasiswi cantik dari Universitas Bina Sarana Informatika, Putri Mahardika (22) menyampaikan bahwa trend itu sangat positif.
"Karena, selain melestarikan budaya, juga mengangkat produk lokal atau Indonesia ke manca negara dan kita bisa menghidupkan UMKM."
"Tak hanya itu saja, dan kalau ini viral, ini juga bisa membantu perekonomian ibu-ibu pedagang jamu dan juga, agar ibu-ibu yang jual jamu tetap eksis, dan kita lebih mudah nyari bakul jamu," ucap Putri ke tvOnenews.com, Sabtu (22/11/2025).
Seperti diketahui, belakangan ini anak Gen Z ramai-ramai mengunggah momen minum jamu dari penjual keliling.
Bahkan mereka meminum jamu bersama-sama rekan sebaya sehingga muncul sebutan 'party jamu'.
Tak hanya sebutan Party Jamu saja, selain itu mencuat juga sebutan 'open table jamu' untuk momen meminum jamu bersama-sama ini.
Bahkan, gaya hidup minum jamu untuk solusi sehat dan hilang penat ini sedang jamak ditampilkan generasi muda.
Selain itu, kaum Gen Z lainnya, Kelawa menilai tren Party Jamu merupakan fenomena yang baik.
"Fenomena ini baik, sekalian menjaga budaya dan melestarikan alam Indonesia."
"Jamu yang diminum bersumber di Indonesia dilengkapi khasiat yang baik untuk kesehatan. Seperti Jahe, menghangatkan tubuh dan mengembalikan stamina. Apalagi musim hujan gini," jelasnya.
Ia juga berharap semoga, trend ini bisa membangkitkan perekonomian ibu-ibu penjual jamu dan membuat mereka eksis.
Di samping itu, Ketua Umum Komunitas Milenial Berkarya Indonesia, (MBI), Aqmarul Akhyar melalui Sekertaris Jenderal (Sekjen Komunitas MBI) Reza Perdana menyebutkan trend ini cukup positif dan harus lebih didukung lagi oleh pihak pemerintah.
"Ketika para Gen Z dengan ide kreatifnya, pemerintah harus hadir, untuk lebih mensuport ide-ide yang berkembang di kalangan Gen Z."
"Apalagi ini trend positif, 'Party Jamu' trend yang bisa mengangkat kearifan lokal ke media social hingga viral ke berbagai manca negara, dan ini membuka peluang bagi kita memperkenalkan bahwa Indonesia memiliki Jamu yang siap bersaing di kanca Internasional," jelas Sekjen MBI Reza Perdana.
Selain melastarikan budaya, trend ini juga bisa membuat hati wisatawan atau orang-orang sekitar untuk mencari ibu-ibu gendong jamu.
"Saya, masih ingat sewaktu saya kecil di era tahun 90-an, ibu saya membeli jamu gendong atau jamu bakul. Namun, saat ini sudah jarang ditemukan."
"Maka, saya berharap dengan adanya trend seperti ini, Indonesia dapat dikenal bukan karena batiknya saja, atau Bali saja, atau dengan tahu dan tempe saja, atau dengan nasi goreng dan baksonya saja. Melainkan juga dekenal dengan jamunya juga," imbuhnya.
Di sisi lain, yang juga Gen Z, Nabila Putri Hafshar menyikapi bahwa trend tersebut sangat positif dan harus diviralkan.
"Daripada kita menyebarkan trend mabuk-mabukan, lebih baik dan bagus kita lestarikan budaya, seperti mengangkat tren Party Jamu dan bisa memperkenalkan pada dunia, bahwa Indonesia punya racikan minuman Kesehatan dan tidak kalah denga negeri China dan Jepang," pungkasnya. (aag)
Load more