Rahasia Sunyi Perempuan Modern: Tekanan Emosional yang Tak Pernah Terucap
- pexels.com/Andrea Piacquadio
“Budaya juga berperan besar. Di Indonesia, perempuan sering merasa harus menomorduakan kebutuhan diri sendiri. Padahal perempuan dan laki-laki sama-sama punya hak untuk bicara dan didengar,” tambahnya.
Karina menyoroti bias sosial yang kerap membuat perempuan dianggap “terlalu emosional” saat menyampaikan pendapat. Padahal dalam banyak kasus, perempuan hanya sedang berkomunikasi dengan jujur.
“Ada bias bahwa ketika perempuan berbicara, dianggapnya emosional. Padahal dia sepenuhnya dalam kontrol situasinya,” tegasnya.
Untuk mengurangi salah paham dan penilaian cepat, Karina memberikan teknik sederhana: mendengarkan untuk memahami, bukan mendengarkan untuk membalas. “Sering kali kita judgmental karena hanya mendengar untuk menjawab. Di situ muncul mispersepsi,” katanya.
Diskusi tersebut menjadi pintu masuk bagi Filmore dalam memperkenalkan komitmen terbarunya dalam menghadirkan layanan kesehatan perempuan yang terintegrasi. Filmore resmi membuka Filmore Medical Clinic di kawasan Setiabudi One, Jakarta Selatan, sebagai klinik kedua setelah cabang Pondok Indah.
Kehadiran fasilitas ini memperkuat ekosistem kesehatan perempuan yang memadukan layanan fisik, mental, hingga gaya hidup. Berada di tengah kawasan bisnis, klinik ini dirancang menjadi ruang aman bagi perempuan untuk memahami tubuhnya, mengelola stres, dan mendapatkan dukungan medis berbasis ilmu pengetahuan.
Filmore menegaskan bahwa kesehatan perempuan tidak hanya soal tubuh, tetapi juga bagaimana mereka belajar mengungkapkan perasaan, mengenali batas, dan menerima bahwa tidak semua hal harus ditanggung sendirian. (nsp)
Load more