Detik-detik Kacab Bank Teriak 'Tolong Ini Penculikan' Sebelum Tewas Gegara Komplotan Sadis
- tvOnenews/A.R Safira
“Tolong! Ini penculikan!," kata penyidik menirukan.
Namun para pelaku segera menutup mulutnya kembali sambil menggotong korban ke dalam mobil Fortuner. Setelah pemindahan korban, Kopda Feri menyerahkan Rp45 juta kepada Erasmus sebagai imbalan penculikan. Uang itu kemudian dibagi kepada komplotan eksekutor.
Dalam mobil Fortuner, korban kembali mendapat perlakuan kasar. Joko disebut sempat menginjak tubuh Ilham karena dianggap menyulitkan. Pada Kamis dini hari, 21 Agustus 2025, rombongan tiba di Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Di lokasi sepi itu, jasad Ilham dibuang ke semak-semak dengan handuk masih melingkar di leher. Ketika penyidik bertanya apakah korban masih bernapas saat dibuang, Serka Natsir menjawab,
“Kurang tahu," ujarnya.
Usai pembuangan, para pelaku bertemu Dwi Hartanto dan Anton di sebuah kafe di Cibubur. Dalam pertemuan itu, Natsir melaporkan seluruh proses penculikan yang dianggap tidak sesuai rencana. Tak lama kemudian, Dwi menerima telepon dari Ken.
"Korban meninggal. Kasus sudah viral," kata penyidik lagi membacakan adegan.
Setelah viral, Polda Metro Jaya bergerak cepat berkoordinasi dengan POM TNI AD. Dalam waktu singkat, 15 tersangka sipil berhasil ditangkap. Satu diantaranya buron, dan dua prajurit TNI ditetapkan tersangka, dengan satu lainnya masih diburu.
Untuk diketahui, Mohamad Ilham Pradipta tewas diduga dibunuh. Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban diduga diculik terlebih dahulu.
Hal tersebut terkuak dari rekaman kamera CCTV yang merekam korban diangkut paksa beberapa orang. Saat itu korban tengah meeting dengan pihak Lotte Grosir secara offline di Lotte Grosir Pasar Rebo, pada 20 Agustus 2025.
Jasad korban ditemukan esok harinya pada 21 Agustus 2025. Tubuhnya berada di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Saat ditemukan, jasadnya dalam kondisi tragis dengan tangan dan kaki terikat, mata dilakban.
Polda Metro Jaya sejauh ini berhasil meringkus 15 orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi keji tersebut. Salah satu diantara mereka ada nama pengusaha bimbingan belajar online, Dwi Hartono. Dalam kasus ini Dwi Hartono merupakan aktor intelektual. (nba)
Load more