Menperin Buka Munas XI ASPADIN: Indonesia Rajai Manufaktur ASEAN, Industri AMDK Didukung Jadi Mesin Pertumbuhan Baru
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, meresmikan pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) XI Asosiasi Produsen Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN) yang digelar di Hotel Ciputra, Jakarta Barat.
Dalam sambutannya, ia menegaskan peran strategis ASPADIN sebagai mitra pemerintah sekaligus bagian penting dari penguatan industri manufaktur nasional.
Agus memaparkan capaian besar sektor industri pengolahan Indonesia yang dinilai semakin kompetitif secara global.
“Berdasarkan data World Bank 2024, Indonesia menempati posisi pertama di ASEAN untuk nilai tambah industri pengolahan (Manufacturing Value Added/MVA) dengan capaian US$265,07 miliar,” kata dia, dalam keterangan tertulis, Minggu (16/11/2025).
Nilai tersebut terpaut jauh dari Thailand yang berada di peringkat kedua dengan US$128,04 miliar.
Ia menegaskan bahwa Indonesia juga masuk dalam kelompok tujuh negara berkembang utama—bersama Brasil, India, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Malaysia—pada dua dimensi kunci sektor manufaktur yakni pertumbuhan dan kontribusi terhadap PDB.
Agus menekankan bahwa industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merupakan bagian penting dari sektor makanan dan minuman yang tumbuh 6,49 persen pada triwulan II 2025.
“Semoga MUNAS ASPADIN ini berjalan lancar dan sukses serta ASPADIN semakin berkembang menjadi mitra Pemerintah mewujudkan industri AMDK yang maju dan berdaya saing,” kata dia.
Dalam sesi berikutnya, Deputi III Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Elin Herlina, yang mewakili Kepala BPOM, mengingatkan seluruh produsen AMDK mengenai urgensi pengawasan kualitas produk.
Ia menegaskan agar ASPADIN berada di garis depan untuk memastikan aspek mutu dan keamanan pangan tetap terjaga.
ASPADIN, kata Elin, harus menjadi mitra pemerintah dalam edukasi, sosialisasi, dan penyebaran informasi terkait standar keamanan produk.
“ASPADIN harus menjadi mitra Pemerintah dalam penyelenggaraan semua kegiatan informasi, sosialisasi dan edukasi terkait hal-hal tersebut kepada anggotanya dan semua pemangku kepentingan,” ujarnya.
Ketua Umum ASPADIN periode 2022–2025, Rachmat Hidayat, melaporkan perkembangan organisasi yang kini menaungi 323 anggota dan 16 DPD, mencakup 22 provinsi dari Aceh hingga Papua Barat.
Ia menegaskan MUNAS XI merupakan momentum penting untuk menetapkan arah kebijakan organisasi tiga tahun ke depan.
“ASPADIN senantiasa menjadi mitra Pemerintah untuk mewujudkan kesehatan masyarakat untuk mencapai tujuan nasional yang berdasarkan Pancasila melalui industri AMDK yang maju dan berkembang,” ujar Rachmat.
Asisten Deputi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Atong Sukirman, dalam seminar pembukaan, menegaskan pemerintah terus mengawasi dinamika ekonomi nasional dan berkomitmen menjaga iklim kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri.
“Pemerintah senantiasa memantau dan memperhatikan situasi ekonomi nasional dan terus menciptakan iklim kebijakan yang kondusif bagi perkembangan industri nasional,” ucapnya.
ASPADIN juga menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya MUNAS XI sesuai ketentuan peraturan dan AD/ART organisasi.
Munas XI menetapkan Firman Sukirman sebagai Ketua Umum ASPADIN periode berikutnya.
Ia mengapresiasi dukungan pemerintah dan menegaskan kembali posisi ASPADIN sebagai mitra utama dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional.
“Beliau menegaskan kembali komitmen ASPADIN untuk terus menjadi mitra Pemerintah dalam mensuskeskan pembangunan ekonomi nasional bersama-sama dengan semua pemangku kepentingan yang terkait,” demikian pernyataannya.
Munas XI ASPADIN ditutup dengan optimisme bahwa industri AMDK akan terus berkembang sebagai sektor strategis dalam menopang pertumbuhan manufaktur Indonesia. (agr/muu)
Load more