Keselamatan Pejalan Kaki Jadi Prioritas Operasi Zebra 2025, Korlantas Polri Tuai Respons Positif Publik
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Korlantas Polri bersiap menggelar Operasi Zebra 2025 yang berlangsung di seluruh Indonesia terhitung sejak tanggal 17-30 November 2025.
Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho menegaskan operasi ini tidak hanya berfokus pada penegakan hukum tetapi juga menjadi momentum memperkuat strategi nasional keselamatan lalu lintas khususnya perlindungan terhadap pejalan kaki.
Sebab, kata Agus, pejalan kaki merupakan kelompok pengguna jalan paling rentan yang harus ditempatkan sebagai prioritas utama dalam sistem keselamatan.
“Pejalan kaki adalah simbol kemanusiaan di jalan raya. Mereka yang paling lemah harus dilindungi, bukan disingkirkan,” kata Agus Suryo kepada awak media dikutip Minggu (16/11/2025).
Lantas, kebijakan yang dikeluarkan Agus Suryo dalam pelaksanaan Operasi Zebra 2025 turut mendapat sejumlah apresiasi dari kalangan publik.
Pengamat kebijakan publik dan politik nasional, Nasky Putra Tandjung menilai kebijakan ersebut sebagai momentum tepat Polri dalam memberikan rasa keamanan, keselamatan, keadilan, dan kemanusiaan bagi pengguna jalan raya dalam berlalu lintas termasuk pejalan kaki.
"Langkah humanis, dan edukatif Kakorlantas Polri beserta jajaran sejalan dengan semangat visi Polri Presisi dan Polri untuk Masyarakat dan selaras dengan amanat konstitusi, dan nilai-nilai yang termaktub dalam Pancasila, yakni keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Nasky.
Nasky menuturkan kebijakan tersebut sebagai bentuk nyata simbol moral penegakan keadilan, dan kemanusiaan di atas segalanya.
Sebab, kata Nasky, kebijakan yang dikeluarkan oleh Agus Suryo ebih mengedepankan pendekatan humanis, dan edukatif.
"Langkah nyata Kakorlantas Polri adalah bukti kepemimpinan Polri yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan rasa keadilan. Ini bukan sekadar menegakan supremasi hukum, tetapi adalah simbol kemanusiaan, keselamatan, dan keadilan bagi pengguna jalan raya dalam berlalu lintas. Mereka yang paling lemah harus dilindungi, bukan disingkirkan selaras dengan semangat cita-cita kemerdekaan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," ungkapnya.
Nasky menjelaskan kebijakan Operasi zebra 2025 yang menggaungkan keselamatan lalu lintas dan perlindungan terhadap pejalan kaki patut didukung oleh semua elemen bangsa.
Karenanya ia mengajak semua elemen masyarakat dan jajaran polisi lalu lintas untuk saling bersinergi dalam menjaga dan menjadikan keselamatan penggunan jalan raya terkhusus pejalan kaki sebagai indikator utama terhadap keberhasilan kinerja intitusi Polri.
"Operasi Zebra 2025 ini bukan sekadar menghukum semata, tetapi harus dibarengi keberhasilan komunikasi publik atau perbaikan citra positif Polri dimata masyarakat. Tingkat keberhasilan Operasi Zebra itu bukan dari jumlah tilang, tetapi dari peningkatan kepatuhan dan ketertiban masyarakat menurun, serta angka kecelakaan juga menurun. Kita mendorong Korlantas Polri menghadirkan ruang jalan yang aman, tertib, dan manusiawi bagi seluruh pengguna jalan," tutur Nasky.
Di sisi lain, Nasky turut serta menyebut jika kebijakan itu dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap kinerja Polri menjelasng pelaksanaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
"Publik berharap dengan adanya operasi zebra 2025 jelang Natal dan Tahun Baru dapat meningkatkan dan mengembalikan tren positif serta kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Dimana hasil survei Litbang Kompas Oktober 2025 tingkat rasa kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 76,2 persen. Tren ini pulih setelah kepercayaan publik sempat merosot tajam pascakerusuhan besar akhir Agustus lalu," pungkasnya. (raa)
Load more