ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Jasa Soeharto Bangun Dinilai Terasa Hingga Kini

Pemerintah Indonesia resmi menyematkan gelar Pahlawan Nasional bagi Presiden ke-2 RI Soeharto meski ditengah polemiknya.
Senin, 10 November 2025 - 22:21 WIB
Presiden ke-2 RI, Soeharto dan Ibu Tien
Sumber :
  • Buku Beribu Alasan Rakyat Mencintai Pak Harto karya Dewi Ambar Sari dan Lazuardi Adi Sage, 2006

Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Indonesia resmi menyematkan gelar Pahlawan Nasional bagi Presiden ke-2 RI Soeharto meski ditengah polemiknya.

Anugerah gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto dinilai tepat oleh Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darus Syifa Yaspida Sukabumi, E.S Mubarok.

Ia menilai Soeharto sebagai pemimpin yang berdedikasi tinggi dalam membangun bangsa, memperkuat kehidupan umat Islam, serta menjaga stabilitas nasional yang hasilnya masih dirasakan hingga saat ini.

"Pak Harto layak diberi gelar Pahlawan Nasional. Karena saya pribadi merasakan betul hasil pembangunan yang beliau lakukan. Swasembada pangan di masa beliau nyata terasa, harga-harga terjangkau, dan rakyat bisa hidup dengan tenang. Kalau pun ada yang tidak sependapat, itu hal yang wajar dalam kehidupan berbangsa, tapi jasa beliau tetap harus dihormati,” kata Kyai Mubarok, Jakarta, Senin (10/11/2025).

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darus Syifa Yaspida Sukabumi, E.S Mubarok.
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darus Syifa Yaspida Sukabumi, E.S Mubarok.
Sumber :
  • Istimewa

 

Mubarok menuturkan Soeharto tidak hanya memimpin dari sisi politik dan ekonomi tetapi juga memberi ruang besar bagi pertumbuhan dakwah Islam, pesantren, dan lembaga pendidikan keagamaan. 

“Beliau memahami bahwa kekuatan bangsa ini bukan hanya pada pembangunan fisik, tapi juga pada kekuatan iman dan akhlak masyarakatnya,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa nilai-nilai kepemimpinan Soeharto sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kemaslahatan umat. 

“Menjaga negara itu bagian dari ajaran Islam. Soeharto telah melaksanakan hal itu dengan kesungguhan dan pengabdian yang panjang. Beliau pemimpin yang memadukan nasionalisme dan nilai-nilai Islam dalam praktik pemerintahan,” ungkapnya.

Mubarok juga menjelaskan bangsa Indonesia perlu belajar menilai sejarah dengan cara yang bijak dan objektif.

“Tidak ada pemimpin yang sempurna, tapi keikhlasan dan pengabdian Soeharto terhadap bangsa adalah fakta sejarah yang tidak bisa dihapus. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pemimpinnya,” tegasnya.

Ia pun mengajak kalangan santri dan Nahdliyyin muda untuk mengambil teladan dari semangat kerja keras, disiplin, dan pengabdian Soeharto dalam membangun negeri. 

“Pemimpin yang mengabdi untuk rakyat dan menjaga keutuhan umat layak disebut pahlawan. Penghargaan ini bukan sekadar gelar, tapi bentuk penghormatan terhadap pengabdian yang nyata,” pungkasnya. (raa)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT