Anggota DPRI RI Rachmat Gobel Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
- Antara
Keenam, Pak Harto berhasil melaksanakan program transmigrasi dengan sangat baik.
"Ini bukan sekadar memindahkan penduduk dan mengurangi kemiskinan, tapi juga membangun pusat-pusat pertumbuhan dan pusat-pusat food estate. Jika sekarang ada istilah baru food estate, maka praktik food estate yang terbaik justru dilakukan Pak Harto. Mungkin di Jawa tak begitu merasakannya, tapi silakan cek di luar Jawa. Kawasan transmigrasi adalah pemasok pangan di seluruh Indonesia," katanya.
Ketujuh, Pak Harto berhasil membangun kesehatan, yaitu dengan mendirikan Puskesmas di tiap kecamatan, Puskesmas Pembantu di wilayah remote, dan Posyandu di tiap RT. "Dengan demikian layanan kesehatan dan kualitas hidup menjadi lebih baik," katanya.
Kedelapan, Pak Harto berhasil mengendalikan jumlah penduduk melalui program Keluarga Berencana dan slogan Dua Anak Cukup.
"Bayangkan jika Indonesia tak mampu mengendalikan penduduk, akan seperti apa Indonesia. Ini bukan soal programnya, tapi beliau berhasil menjadikan ini sebagai bagian dari budaya dan gaya hidup, menjadi nilai-nilai yang melekat. Ini yang luar biasa," katanya.
Kesembilan, Pak Harto berhasil menjadikan Pancasila dan UUD 1945 menjadi pandangan hidup dan pedoman hidup bangsa Indonesia.
"Jadi bukan sekadar menjadi dasar negara dan ideologi bangsa, tapi juga menjadi bagian dari keseharian seluruh rakyat Indonesia. Ini jasa yang sangat besar," katanya.
Kesepuluh, Pak Harto berhasil menerapkan prinsip meritokrasi dengan baik dalam rekrutmen pejabat negara.
"Hingga kini kita selalu mengenang bahwa menteri-menteri terbaik adalah menteri di masa Pak Harto. Demikian pula dalam rekrutmen bupati, walikota, gubernur, kepala polisi, dan seterusnya. Kita harus akui itu," katanya.
"Mari kita biasakan melihat sisi positif dari setiap pemimpin kita, sehingga kita memperoleh sintesis yang baik. Jangan terus menerus melakukan dekonstruksi terhadap yang sudah lalu, sehingga kita akan terjebak di kubangan yang sama dan tak beranjak ke mana-mana. Jika kita terus menegasi kebaikan masa lalu maka kita akan selalu memulai fase dari awal lagi. Ini yang membuat Indonesia menjadi susah maju," kata Gobel. (aag)
Load more