Kesaksian Keluarga Siswa SMAN 72: Suara Ledakan Mirip Gardu Listrik, Ternyata Bom Rakitan!
- Istimewa / viva.co.id
“Abis itu, adikku langsung dipulangin ke rumah gak pakai sepatu. Hari Sabtu siang (8/11) baru boleh balik lagi ke sekolah buat ambil barang-barang,” katanya.
Insiden ini juga menyebabkan beberapa siswa mengalami luka. Salah satu teman adiknya dikabarkan luka parah dan dirawat di Rumah Sakit Islam, namun kini sudah dalam kondisi sadar.
“Satu teman adikku luka parah, tapi udah sadar dan dirawat di RS Islam,” tambahnya.
Pihak kepolisian masih mendalami motif dan proses perakitan bom rakitan tersebut. Dugaan sementara, pelaku yang juga siswa kelas XII membuat tiga bom kecil menggunakan bahan yang mudah didapat, dan menempatkannya di tiga titik strategis di sekolah.
Kepala Polres Metro Jakarta Utara memastikan tim Gegana telah mengamankan seluruh lokasi dan memeriksa sisa material ledakan untuk memastikan tingkat bahaya bahan peledak yang digunakan. Hingga kini, polisi masih menunggu kondisi pelaku yang mengalami luka serius untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Kasus ini mengguncang dunia pendidikan dan menjadi peringatan keras tentang pentingnya kewaspadaan terhadap potensi tekanan mental dan perundungan di sekolah. Pemerhati pendidikan meminta agar semua pihak, termasuk sekolah dan keluarga, segera memperkuat pengawasan dan pendampingan psikologis terhadap siswa yang menunjukkan perubahan perilaku drastis.
Peristiwa di SMAN 72 kini menjadi bahan refleksi nasional—bahwa di balik tembok sekolah, bisa jadi tersimpan kisah muram yang perlu segera diungkap sebelum berujung tragedi. (nsp)
Load more