Hashim Djojohadikusumo Jadi Utusan Presiden dalam COP30 Leader Summit, Tegaskan Pembangunan Hijau
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menghadiri COP30 Leader Summit di Belém, Brasil, Kamis (6/11/2025).
Di dalam kesempatan tersebut, Hashim menegaskan komitmen Indonesia dalam pembangunan hijau serta berpusat pada manusia.
“Indonesia datang ke Belém dengan pesan yang jelas, kami berkomitmen memperkuat aksi iklim nasional dan siap bekerja bersama semua negara untuk menghadirkan aksi nyata yang inklusif dan ambisius,” tutur Hashim.
Ia menegaskan, Indonesia menargetkan net-zero emission paling lama pada tahun 2060.
Selain itu, pihaknya juga berkomitmen untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan hingga 8 persen per tahunnya.
Hashim juga menyoroti sektor kehutanan dan lahan. Menurutnya, dua aspek tersebut jadi pilar utama untuk dekarbonisasi nasional.
Di dalam program FOLU Net Sink 2030, Indonesia menargetkan penurunan 92-118 juta ton CO₂. Target tersebut diharapkan bisa dicapai hingga tahun 2030.
Beberapa hal yang akan dilakukan antara lain pencegahan deforestasi, melakukan rehabilitasi hutan, hingga membaut program perlindungan ekosistem gambut dan mangrove.
“Rata-rata deforestasi tahunan Indonesia kini berada pada titik terendah dalam dua dekade terakhir, turun 75 persen sejak 2019. Kami juga terus memperkuat konservasi satwa liar, termasuk pembangunan koridor gajah dan program konservasi berbasis masyarakat,” katanya menambahkan.
Selain itu, Hashim juga menyebutkan soal potensi ekosistem biru Indonesia yang bisa berdampak bagi dunia.
Setidaknya ekosistem biru Indonesia menyimpan 17 persen cadangan karbon biru dunia. Jika dirinci jumlahnya yakni sekitar 3,4 gigaton CO₂.
Dirinya menegaskan soal komitmen pemerintah untuk ekonomi masyarakat pesisir yang berkelanjutan.
Hashim juga menyebutkan, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan alokasi 1,4 juta hektare hutan adat dalam empat tahun ke depan.
Lebih lanjut, di dalam pertemuan dunia itu ia juga menegaskan Indonesia siap mendukung program aksi iklim untuk mewujudkan dunia yang lebih nyaman.
"Masa negosiasi panjang telah usai, kini saatnya aksi nyata dimulai,” ujar dia. (iwh)
Load more