Fakta-fakta di Balik Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Sekolah Berada di Komplek Tentara dan Pelaku Diduga Siswa
- Rika Pangesti
tvOnenews.com - Insiden mengerikan mengguncang SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, siang tadi setelah sebuah ledakan keras terjadi tepat usai khotbah salat Jumat.
Peristiwa itu menimbulkan kepanikan hebat di lingkungan sekolah hingga puluhan korban luka-luka harus dilarikan ke rumah sakit.
Polisi, termasuk tim Densus 88 Antiteror, langsung diterjunkan ke lokasi untuk menyelidiki penyebab ledakan yang diduga berasal dari bahan peledak rakitan.
Berikut deretan fakta-fakta penting di balik ledakan SMAN 72 Kelapa Gading yang kini tengah menjadi perhatian.
1. Ledakan Terjadi Dua Kali di Area Mushalla Sekolah
- Istimewa
Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus mengonfirmasi bahwa ledakan terjadi di area mushalla sekolah dan berlangsung sebanyak dua kali.
Ledakan pertama terjadi di bagian belakang dekat area tempat wudu, sedangkan ledakan kedua berlangsung di pintu masuk mushalla.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.09 WIB, saat para siswa dan guru sedang bersiap untuk melaksanakan salat Jumat berjamaah.
Suara ledakan disebut terdengar hingga radius beberapa ratus meter dan menyebabkan kepanikan di sekitar kompleks sekolah.
2. Korban Luka Mencapai Lebih dari 50 Orang
Jumlah korban dalam insiden ini cukup besar. Awalnya dilaporkan 20 orang mengalami luka-luka, terdiri dari 3 luka berat dan 17 luka ringan.
Namun, data terbaru menunjukkan jumlah korban mencapai 54 hingga 55 orang.
Para korban terdiri dari siswa, guru, hingga staf sekolah yang berada di sekitar lokasi saat kejadian.
Mereka segera dievakuasi ke beberapa rumah sakit terdekat, termasuk RS Mitra Keluarga Kelapa Gading dan RS Pelabuhan Tanjung Priok.
3. Pelaku Diduga Siswa Sekolah yang Menjadi Korban Bullying
Salah satu fakta paling mengejutkan muncul dari kesaksian siswa.
Mereka menduga pelaku ledakan adalah siswa kelas 12 SMAN 72 sendiri.
Informasi awal menyebut bahwa pelaku tersebut merupakan korban bullying di sekolah.
Ia dikabarkan mengalami tekanan psikologis dan sempat mencoba bunuh diri setelah peristiwa ledakan terjadi.
4. Sekolah Berada di Dalam Komplek TNI AL
Load more