DPR Soroti Temuan Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Bakal Tanya Mentan
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv menyoroti peredaran buah anggur hijau yang diduga mengandung zat kimia berbahaya sianida (CN) dengan kadar mencapai 30 miligram per liter di menu makanan bergizi gratis (MBG).
Dia menyebut, anggur hijau mengandung sianida yang ditemukan Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) Polres Sukoharjo, Jawa Tengah ini menjadi alarm keras bagi pemerintah agar tidak abai terhadap rantai pengawasan impor pangan.
“Seluruh buah impor yang beredar di Indonesia itu tidak bisa masuk tanpa izin rekomendasi impor produk holtikultura (RIPH) dan surat persetujuan impor (SPI) yang dikeluarkan Kementerian Pertanian,” kata Rajiv dalam keterangannya, Kamis, 6 November 2025.
Politisi Nasdem itu pun menegaskan Komisi IV DPR akan meminta data lengkap kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bagaimana bisa anggur hijau yang mengandung sianida lolos dari pengawasan.
“Komisi IV akan meminta data kepada Menteri Pertanian terkait proses penerbitan RIPH sampai pengawasan di Karantina Pertanian. Ini impor anggur perlu dipertanyakan izinnya, kenapa produk yang mengandung sianida bisa masuk,” tutur dia.
Menurut dia, produk buah yang terkandung sianida ini sangat berbahaya karena bukan hanya terkait pelanggaran standar mutu saja, tapi sudah masuk ranah ancaman langsung terhadap keamanan dan keselamatan konsumen.
“Bayangkan, kalau tidak ada pengawasan SPPG yang memeriksa dengan teliti, tentu sangat berbahaya bagi anak-anak, keluarga, atau penerima manfaat program MBG yang bisa terdampak racun berbahaya itu. Apalagi digunakan di SPPG,” tegas dia.
Rajiv pun mengapresiasi SPPG Polres Sukoharjo yang bekerja dengan teliti dan profesional dalam menjaga mutu makanan bergizi gratis tersebut. Karena, kata dia, tindakan cepat aparat tersebut menunjukkan bahwa fungsi pengawasan di lapangan masih menjadi benteng terakhir yang efektif.
“Kita apresiasi kerja SPPG yang sangat teliti dalam menjaga mutu makanan untuk program MBG. Ini bentuk kepedulian nyata terhadap keamanan pangan dan mendeteksi dini agar tidak terjadi insiden keracunan makanan MBG seperti sebelum-sebelumnya,” jelas dia.
Rajiv menekankan kasus anggur hijau mengandung sianida ini harus diusut tuntas mulai dari distributor hingga importirnya. Di sisi lain, ia mengingatkan pemerintah melakukan evaluasi total dan memperbaiki sistem pengawasan impor, memperkuat kapasitas karantina, serta meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum.
Load more