Besok Pramono Cek Tanggul Baswedan yang Jebol di Jati Padang
- Adinda Ratna Safira/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo akan melakukan pengecekan tanggul Baswedan, yang jebol dan mengakibatkan rumah warga banjir di RT 03/RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Jumat (31/10/2025) sore.
“Memang besok saya akan ke sana. Kebetulan besok memang saya akan ke tanggul Baswedan,” kata Pramono, di Taman Ismail Marzuki, Senij (3/11/2025).
Lebih lanjut Pramono mengungkapkan bahwa saat ini dirinya juga telah memerintahkan Dinas SDA untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Yang pertama untuk tanggul lebih dahulu, saya sudah memerintahkan sumber daya air untuk mengatasi itu dan pada waktu kejadian pada hari Jumat, kemudian tanggul segera bisa diatasi,” tutur Pramono.
Kemudian menanggapi adanya warganet yang meminta pergantian nama Tanggul Baswedan menjadi Tanggul Pramono, dirinya menegaskan tidak akan mengganti nama.
“Dan namanya tetap tanggul Baswedan aja. Di Jati Padang,” terang Pramono.
Sebelumnya, Tanggul Baswedan jebol menyebabkan banjir di RT 03/RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat, 31 Oktober 2025, sore. Luapan Kali Pulo mengalir deras dengan cepat masuk ke sejumlah rumah warga.
Ketua RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu, Abdul Kohar berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk bertindak cepat mengatasi jebolnya tanggul Baswedan agar tidak terulang kembali.
Menurutnya, pada masa Gubernur Anies Baswedan, sudah ada rencana pembangunan dua embung dan pelebaran kali hingga 20 meter sebagai solusi banjir, namun hingga saat ini belum terealisasi.
Lalu, dia juga mengingatkan agar pemerintah memberikan kompensasi layak bagi warga terdampak, jika proyek tersebut kembali dijalankan.
Ia menyebutkan bahwa penyebab tanggul Baswedan jebol karena lahan yang semakin sempit.
"Kan makin lama diameter kali itu makin lama makin hilang menyempit karena ya begitulah keadaan wilayah kami, medan yang ada di Kali Pulo ini," ujarnya, melansir viva.co.id.
Menurutnya, mantan Gubernur DKI Anies Baswedan yang sebelumnya sudah delapan kali meninjau lokasi juga turut mengatakan demikian.
Oleh karena itu, dia menyayangkan mengapa jalur kali semakin hilang sampai ke utara. Terlebih dulunya, lahan rumah di sekitaran Masjid Al Ridwan merupakan ruang hijau.
Dia menilai penanganan banjir Jakarta tak bisa dilakukan sendiri tanpa koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Ia menyebut air kiriman dari hulu yang tidak tertampung memperparah kondisi di hilir.
"Kalau sinkron, balance, sama Gubernur Jawa Barat, bisa duduk bersama cari solusi. Sehingga debit air bisa dikendalikan," ucapnya. (ars/muu)
Load more