Wafat di Usia 77 Tahun, Paku Buwono XIII Sosok Penting di Era Surakarta Modern
- Ist-VIVA Yogya
Surakarta, tvOnenews.com-Raja Keraton Surakarta Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi mangkat usai menjalani perawatan di RS Indriati Solobaru Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu.
Raja Surakarta tersebut meninggal pada usia 77 tahun. Kabar meninggalnya Sinuhun dibenarkan oleh adik ipar PB XIII R.Ay Febri Hapsari Dipokusumo.
“Njih, nyuwun doanya (iya, minta doanya),” katanya melalui pesan singkat.
Kerabat Keraton Surakarta Hadiningrat Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Eddy S Wirabhumi yang juga adik ipar raja mengaku menerima kabar tersebut pada pukul 07.40 WIB. “Iya, ada informasi barusan. Ya di rumah sakit (meninggalnya),” katanya.
Dalam sejarah Kasunanan Surakarta era modern Sri Susuhunan Pakubuwono XIII atau PB XIII merupakan tokoh penting. Setelah wafatnya sang ayah, Sri Susuhunan Pakubuwana XII (PB XII), PB XIII harus menghadapi konflik antara dualisme kepemimpinan dua putra Pakubuwana XII, KGPH. Hangabehi dan KGPH. Tejowulan. Butuh 8 tahun peristiwa kontroversial bisa diselesaikan.
Pakubuwono XIII merupakan putra tertua dari garwa ampil Susuhunan Pakubuwana XII, KRAy. Pradapaningrum. Ia lahir dengan nama GRM. Suryadi pada 28 Juni 1948. Karena sakit-sakitan, membuat neneknya, GKR. Pakubuwana, mengganti namanya menjadi GRM. Suryo Partono.
Sebagai pangeran tertua, dia diberi gelar Hangabehi dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH), menandakan statusnya sebagai calon penerus tahta. PB XIII menikah tiga kali yaitu dengan Nuk Kusumaningdyah/KRAy. Endang Kusumaningdyah (bercerai sebelum naik takhta), Winari Sri Haryani/KRAy. Winari (bercerai sebelum naik takhta), dan Asih Winarni/KRAy. Adipati Pradapaningsih/GKR. Pakubuwana.
Dari pernikahan dengan KRAy. Endang Kusumaningdya, PB XIII mempunyai tiga putri yaitu GRAy. Rumbai Kusuma Dewayani/GKR. Timoer, GRAy. Devi Lelyana Dewi, GRAy. Dewi Ratih Widyasari.
Kemudian, dari pernikahan dengan KRAy. Winari, PB XIII mempunyai satu putra yaitu GRM. Suryo Suharto/GPH. Mangkubumi/KGPH. Mangkubumi/KGPH. Hangabehi (dari KRAy. Winari), dan dua putri yaitu BRAy. Sugih Oceania (dari KRAy. Winari), dan GRAy. Putri Purnaningrum (dari KRAy. Winari).
Sedangkan dengan Asih Winarni/KRAy. Adipati Pradapaningsih/GKR. Pakubuwana, PB XIII dikaruniai satu orang putra yaitu GRM. Suryo Aryo Mustiko/GPH. Purubaya/KGPH. Purubaya/KGPAA. Hamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram.
Dualisme kepemimpinan di Kasunanan Surakarta akhirnya usai setelah KGPH Tejowulan mengakui gelar Pakubuwana XIII menjadi milik KGPH Hangabehi dalam sebuah rekonsiliasi resmi yang diprakarsai oleh Pemerintah Kota Surakarta bersama DPR.
Selama menjadi raja Kasunanan Surakarta, PB XIII telah berperan dan terlibat dalam berbagai peristiwa penting, khususnya mengenai posisinya sebagai kepala keluarga keraton.
Selain menyelenggarakan berbagai upacara adat dan acara besar keraton seperti labuhan, grebeg, sekaten, kirab malam 1 Sura dan lain-lain, PB XIII juga melanjutkan tradisi pemberian gelar kebangsawanan atau kepangkatan.
Gelar diberikan untuk keluarga keraton dan abdi dalem setara honoris causa kepada pejabat pemerintahan, anggota TNI dan Kepolisian, politisi, pengusaha, ulama, tenaga kependidikan, seniman dan budayawan, maupun masyarakat umum dari berbagai kalangan yang dianggap berprestasi, mempunyai perhatian terhadap pelestarian dan pengembangan budaya Jawa, atau memiliki jasa terhadap Keraton Surakarta dan Republik Indonesia.
Dalam upacara Tingalan Dalem Jumenengan yang ke-18 pada 27 Februari 2022, PB XIII mengangkat KGPH Purubaya, yang merupakan putra laki-lakinya yang lahir dari permaisuri, sebagai putra mahkota Kasunanan Surakarta dengan gelar Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram.
Pengukuhan Purubaya sebagai putra mahkota tersebut disaksikan oleh kakak dan beberapa adik Pakubuwana XIII, kakak perempuan Purubaya, keluarga besar Keraton Surakarta yang hadir, para abdi dalem, dan para tamu undangan yang terdiri dari beberapa pejabat tinggi pemerintahan serta perwakilan dari kerajaan-kerajaan di Indonesia dan masyarakat umum.(dari berbagai sumber)
Load more