Sempat Disinggung Prabowo, Riset Buktikan Menulis Tangan Bisa Tingkatkan Literasi Anak di Era Layar Digital dan AI
- Istimewa
Sinergi Akademisi dan Industri Bangun Budaya Literasi
Kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri ini menunjukkan upaya nyata memperkuat budaya literasi di Indonesia. SiDU, sebagai merek buku tulis dari APP Group, bukan hanya berperan sebagai penyedia alat tulis, tetapi juga mitra strategis dalam pengembangan literasi anak bangsa.
"SiDU percaya bahwa menulis tangan bukan hanya membentuk keterampilan motorik, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan penguasaan bahasa,” kata Head of Marketing Domestic Business Unit Stationery APP Group, Arif Darmawan.
“Sayangnya, belum banyak penelitian di Indonesia yang meninjau dampak menulis di atas kertas terhadap kemampuan literasi dasar siswa. Kami berharap hasil penelitian ini menjadi komitmen bersama sekolah dan pemangku kebijakan untuk terus mengembalikan kegiatan menulis dengan tangan.”
Program Ayo Menulis bersama SiDU telah berjalan sejak 2017 dengan berbagai kegiatan seperti pelatihan, lomba menulis siswa, serta penyediaan modul menulis bagi guru untuk memperkuat pembiasaan menulis tangan di sekolah.
Penelitian ini juga mendapat apresiasi dari pemerintah. Ketua Sub Tim Kerja Pembelajaran Direktorat Sekolah Dasar Kemendikdasmen, Muhammad Noor Ginanjar Jaelani, menyampaikan:
"Kemendikdasmen menyambut baik inisiatif riset kolaboratif ini. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, keterampilan menulis tangan tetap menjadi fondasi utama dalam proses belajar. Kegiatan ini tidak hanya melatih koordinasi motorik halus, tetapi juga memperkuat daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan berpikir kritis anak. Kami mendukung penuh upaya Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Buku Tulis SiDU, dan Majalah Cahaya Inspirasi Anak yang sejalan dengan kebijakan untuk mengembalikan esensi belajar yang bermakna."
Kepala Sub Koordinator Kurikulum dan Penilaian Bidang SD Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Dr. Astin Julaikhan, M.Pd., menambahkan:
"Dukungan kami sinkron dengan penelitian dan program ini. Kami memang mengeluarkan surat edaran tentang pembentukan karakter yang menekankan pembiasaan literasi. Makna literasi bukan hanya membaca, melainkan juga menulis, khususnya menulis tangan. Penelitian ini dapat menjadi rujukan pembiasaan literasi di sekolah-sekolah."
Di sisi lain, Majalah Cahaya Inspirasi Anak (CIA) sebagai mitra media turut berperan menyebarkan semangat literasi melalui konten edukatif yang ramah anak. Dengan pendekatan yang menginspirasi dan mudah dipahami, media ini membantu menumbuhkan budaya menulis tangan sejak dini.
Load more