Sempat Disinggung Prabowo, Riset Buktikan Menulis Tangan Bisa Tingkatkan Literasi Anak di Era Layar Digital dan AI
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah gempuran teknologi digital dan pesatnya kemunculan kecerdasan buatan (AI) yang mengubah cara belajar anak-anak Indonesia, kegiatan menulis tangan di atas kertas kembali mencuri perhatian. Praktik sederhana menulis tangan dinilai membawa dampak besar bagi perkembangan daya pikir dan kemampuan literasi siswa.
Isu ini mengemuka setelah Presiden Prabowo Subianto menyoroti menurunnya kebiasaan menulis tangan di kalangan pelajar. Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada 20 Oktober 2025, Presiden meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengembalikan pelajaran menulis tangan di sekolah.
Prabowo juga mendorong Kementerian Keuangan untuk menyediakan buku tulis gratis bagi siswa, setelah mengetahui banyak anak menulis dengan huruf kecil karena berusaha menghemat kertas.
Prabowo menegaskan, pelajaran menulis adalah dasar penting dalam pembentukan pola pikir. Menulis tangan, menurutnya, bukan sekadar keterampilan fisik, tetapi bagian dari proses belajar yang mengasah kemampuan berpikir kritis dan daya imajinasi anak.
"Saya kira perlu kembali ada pelajaran menulis. Menulis dengan baik. Menulis halus dan menulis, tapi sebetulnya tulisannya harus besar," katanya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (30/10/2025).
81% Siswa Alami Peningkatan Literasi Dasar
Menindaklanjuti perhatian terhadap pentingnya menulis tangan, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya berkolaborasi dengan SiDU (Sinar Dunia) dan Majalah Cahaya Inspirasi Anak (CIA) melakukan penelitian bertajuk “Pengaruh Aktivitas Menulis di atas Kertas terhadap Kemampuan Literasi Peserta Didik Sekolah Dasar.”
Riset yang melibatkan 2.293 siswa kelas 4 dan 5 SD di Jakarta dan sekitarnya ini menemukan bahwa 81 persen peserta mengalami peningkatan signifikan dalam kemampuan literasi dasar setelah mengikuti kegiatan menulis tangan dengan modul dari Akademi Ayo Menulis SiDU.
Temuan ini memperkuat pandangan bahwa menulis tangan bukan hanya melatih koordinasi motorik, tetapi juga memperdalam pemahaman bacaan, meningkatkan daya ingat, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif anak.
Ketua Tim Peneliti, Dr. Murniati Agustian, M.Pd., menegaskan pentingnya menulis tangan menjadi bagian tetap dalam proses pembelajaran dasar.
"Kami mendorong para guru, orang tua, serta pembuat kebijakan untuk memberikan ruang yang memadai bagi kegiatan menulis tangan di atas kertas di sekolah. Di tengah pembelajaran yang semakin berorientasi pada teknologi digital, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan refleksi agar kemajuan digital tidak menghapus keterampilan dasar yang membentuk daya pikir, konsentrasi, dan kreativitas anak," ujar Murniati.
Load more