Rupiah Menguat Tipis, Harapan Perundingan Dagang AS-China Jadi Angin Segar Pasar
- pixabay
Jakarta, tvOnenews.com – Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis pada perdagangan Selasa (28/10/2025) di tengah optimisme pasar terhadap perkembangan perundingan dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
Rupiah tercatat menguat 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp16.618 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.621 per dolar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai penguatan rupiah masih bersifat terbatas karena pasar menunggu hasil konkret dari pembicaraan dagang kedua negara ekonomi terbesar dunia itu.
“Rupiah berpotensi menguat terbatas atau cenderung datar terhadap dolar AS di tengah sentimen risk on oleh harapan perundingan dagang China-AS,” ujar Lukman kepada tvOnenews.com di Jakarta, Selasa (28/10).
Optimisme Jelang Pertemuan Trump-Xi
Harapan positif muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menlu China Wang Yi melakukan pembicaraan via telepon pada Senin (27/10/2025). Keduanya membahas persiapan pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan, dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025.
Wang Yi menyampaikan harapan agar kedua negara “bekerja ke arah yang sama dan menciptakan kondisi bagi perkembangan hubungan bilateral yang lebih baik.”
Menurut laporan Kementerian Luar Negeri China, kesepakatan dagang yang tengah dibahas masih menunggu persetujuan internal dari masing-masing negara sebelum bisa diumumkan secara resmi.
Perundingan Dagang Kembali Cair
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengonfirmasi bahwa Washington dan Beijing telah menyepakati kerangka kerja kesepakatan dagang menjelang pertemuan Trump-Xi.
Kesepakatan itu mencakup penghapusan ancaman tarif 100 persen terhadap impor China mulai 1 November dan juga menyentuh isu penjualan TikTok di AS. Selain itu, China disebut akan menunda kontrol ekspor mineral tanah jarang—komoditas penting dalam industri teknologi dan militer—selama satu tahun.
Dari pihak Beijing, Wakil Menteri Perdagangan Li Chenggang mengungkapkan kedua negara telah mencapai “konsensus awal” dan akan melanjutkan pembahasan melalui mekanisme persetujuan domestik.
Kementerian Perdagangan China juga menyebut negosiasi kali ini meliputi isu logistik maritim, galangan kapal, tarif produk pertanian, ekspor fentanil, serta kerja sama penegakan hukum.
Load more