Yandri Susanto Masuk Tiga Besar Menteri dengan Kinerja Terbaik, Prolog Survey Center Beberkan Datanya
- istimewa
Dari sisi kelembagaan, hadirnya Koperasi Desa Merah Putih yang beriringan dengan peningkatan kinerja BUMDES yang sudah ada selama ini membuktikan kapasitas Kementerian Desa dalam mengonsolidasikan pemberdayaan masyarakat dalam satu sistem tata kelola yanh tidak hanya administratif, tetapi juga partisipatif dan berorientasi pada pembangunan ekonomi desa yang lebih nyata.
Achmad Fanani Rosyidi, Founder Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia, menilai bahwa capaian Yandri menunjukkan arah baru kepemimpinan kementerian yang berpihak pada masyarakat desa.
“Yandri berhasil menerjemahkan konsep pembangunan partisipatif menjadi kebijakan yang konkret. Ia tidak hanya hadir sebagai pembuat kebijakan, tetapi juga sebagai fasilitator yang mendengar dan menyesuaikan diri dengan realitas sosial di lapangan. Keberhasilan ini memperlihatkan bahwa desa tidak lagi dipandang sebagai objek pembangunan, melainkan subjek yang memiliki kapasitas untuk tumbuh mandiri di bawah tata kelola yang adil,” ujar Fanani.
Fitrah, Direktur Prolog Survey Center sekaligus moderator dalam rilis ini, menambahkan bahwa hasil survei menggambarkan meningkatnya apresiasi publik terhadap kinerja kementerian yang bekerja dengan pendekatan berbasis hasil (result-oriented governance).
“Temuan mengenai Yandri memperkuat pesan bahwa publik semakin sensitif terhadap konsistensi dan manfaat nyata dari kebijakan pemerintah. Ketika masyarakat melihat hasil langsung di desa mereka, kepercayaan terhadap pemerintah tumbuh secara alami. Kinerja seperti ini menjadi tolok ukur baru bagi menteri lain dalam membangun legitimasi berbasis dampak,” ujar Fitrah.
Selain menilai kinerja kementerian, survei Prolog juga mengukur persepsi publik terhadap empat program prioritas pemerintahan Prabowo–Gibran: Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, Swasembada Pangan, dan Koperasi Desa Merah Putih.
Program-program ini menjadi sumber utama kepuasan publik karena manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat.
Arifuddin menegaskan bahwa temuan Prolog menandai pergeseran paradigma: masyarakat kini menilai pemerintah berdasarkan hasil dan konsistensi kebijakan.
Kementerian yang berhasil menjaga koordinasi lintas sektor sekaligus menunjukkan kepekaan sosial akan dipandang lebih kredibel oleh publik.
“Pemerintah yang efektif secara teknis dan empatik secara sosial akan mendapat legitimasi yang kuat. Konsistensi dan tata kelola lintas sektor menjadi kunci menjaga kepercayaan itu,” tutup Arifuddin. (aag)
Load more