Bukan Bermaksud Nyatakan Timothy Anugerah Tewas Bukan karena Bullying di Unud, Polisi Masih Kesulitan Dapat Izin 'Akses' ini
- Kolase Instagram/@8_11_timothyanugerah & tvOneNews
Jakarta, tvOnenews.com - Pernyataan polisi mengungkapkan penyebab mahasiswa semester 7 Prodi Sosiologi Universitas Udayana (Unud), Timothy Anugerah Saputra (22) jatuh menggegerkan netizen.
Tragedi kematian Timothy Anugerah mengguncang publik karena jatuh dari lantai atas Gedung FISIP Unud diduga efek bullying dari lingkungannya.
Dugaan motif tewasnya Timothy Anugerah yang terjatuh akibat bullying terungkap setelah keinginan "mencari teman" di dua semester viral di media sosial.
Belakangan ini, Kapolsek Denpasar Barat Kompol Laksmi Trisnadewi pun mengutarakan fakta terbaru terkait motif kasus kematian Timothy Anugerah Saputra.
"Pembuktian apakah ada kemungkinan unsur perundungan atau pembulian terhadap korban sehingga akibatkan korban bunuh diri itu masih dalam proses penyelidikan dari kami," ujar Kompol Laksmi di program Apa Kabar Indonesia tvOne, Senin (20/10/2025).
- Kolase tvOnenews
Sejauh ini mengenai hasil keterangan beberapa pihak, polisi telah mendapatkan kesimpulan sementara.
Laksmi mengatakan, bahwa pihak yang dimintai keterangan yakni dosen, mahasiswa, dan rekan-rekan di sekitaran Unud.
Khususnya rekan satu angkatan dan teman kelas korban yang menjadi prioritas penyelidikan pihak Kepolisian untuk mengupas motif kematian Timothy.
"Kemudian sahabat-sahabat korban sendiri tadi malam terakhir kami minta keterangan juga," tegasnya.
Dari hasil keterangan 19 saksi, kata Laksmi, tim penyelidik merekap bahwa seluruh pihak yang dimintai alasannya tidak mengetahui Timothy merupakan korban perundungan.
Bahkan 19 saksi secara kompak menyebut Timothy merupakan mahasiswa Psikologi yang berangkat dari Bandung tetapi sebagai sosok cerdas.
Para saksi tidak mempercayai Timothy sangat mudah diolok-olok, sebab mahasiswa berusia 22 tahun itu pintar dalam urusan komunikasi.
Laksmi menambahkan, para mahasiswa khususnya teman sekelas sangat segan jika menjelek-jelekkan Timothy.
Laporan dari Laksmi langsung menggemparkan jagad maya, mereka menyesali polisi telah membuat informasi bahwa Timothy tewas bukan menjadi korban perundungan.
Namun demikian, Laksmi mengutarakan satu hal yang membuat polisi belum menyimpulkan motif terjatuhnya Timothy.
Kira-kira apa?
Ya, Laksmi mengatakan, hingga kini polisi sulit melanjutkan proses penyelidikan karena terhambat dari izin orang tua Timothy.
"Sebenarnya dari pihak keluarga dari ibu dan ayah korban. Kami sudah (izin) jika diperkenankan membuka HP milik korban, mungkin saja di sana akan bisa ditemukan informasi," jelasnya.
Sayangnya ibu Timothy tidak ingin melanjutkan permasalahan ini lebih lanjut karena memilih ikhlas atas kematian sang anak.
"Dari pihak ibu menyampaikan sekali lagi sudah menerima kejadian tersebut sebagai suatu musibah dan tidak mau memperpanjang lagi permasalahan ini ke jalur hukum," beber Laksmi.
"Jadi, akses untuk handphone itu tidak bisa kami dapatkan," sambungnya.
Sementara Lukas Triana Putra, ayah Timothy Anugerah mengaku sudah menerima kematian sang anak.
Tetapi lukas belum sepenuhnya menerima kabar mengenai motif kematian Timothy Anugerah dengan alasan masih simpang siur.
Lukas berharap kesimpulan motif tewasnya sang anak segera diungkap oleh pihak Kepolisian agar kasus ini tidak berlarut-larut.
"Karena tidak jelasnya kronologi dari kejadian tersebut, saya menyerahkan melaporkan ke pihak Kepolisian, karena ada beberapa hal harus diluruskan," tukas Lukas.
Timothy Anugerah ditemukan meninggal dunia setelah jatuh dari Gedung FISIP Unud, Bali pada Rabu (15/10/2025).
Berbagai misteri motif kematian Timothy semakin terbuka setelah percakapan perundungan dari sejumlah mahasiswa lain di sebuah grup WhatsApp bocor di media sosial.
Sontak, berbagai mahasiswa meminta maaf hingga berujung sanksi keras dari pihak Unud.
(hap)
Load more