10 Tahun Hari Santri Nasional, Cak Imin Ingatkan Musibah Ponpes Al Khoziny Tak Boleh Terulang
- Humas Menko PM
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memperingati 10 tahun Hari Santri Nasional (HSN) di titik nol, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut).
Dalam kesempatan itu, dia menyinggung terkait musibah ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Jawa Timur.
Awalnya, Cak Imin mengatakan bahwa para santri telah membuat sejarah lantaran menggelar upacara peringatan di titik awal ajaran Islam berkembang di Indonesia.
“Saya bersyukur hari ini tepat 10 tahun HSN kita laksanakan. Para santri hari ini tengah membuat sejarah, kita laksanakan upacara di titik nol Barus. Titik di mana Islam berkembang merata dari sini sampai ke seluruh negeri,” kata Cak Imin dalam keterangannya, Rabu (22/10/2025).
Dia menegaskan seluruh santri harus menjadi santri yang tangguh dan memiliki daya saing untuk memajukan Indonesia.
"Kita bersyukur menjadi bangsa yang kuat, santri yang tangguh, dan umat yang berdaya," ujar Cak Imin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun lalu menyinggung soal ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny.
Dia mengatakan musibah itu menjadi peringatan bagi semua pihak untuk tidak lalai.
“Baru-baru ini kita dikejutkan oleh musibah robohnya sebuah pesantren di Sidoarjo, Jawa Timur. Itu adalah peringatan bagi kita semua—kelalaian bangsa, pemerintah, dan para pemangku kepentingan,” ungkapnya.
Cak Imin menyebut peristiwa tersebut tidak boleh terulang lagi di masa depan.
“Dari Barus ini, mari kita berkomitmen: peristiwa semacam itu tidak boleh terulang lagi,” ujarnya.
Dia pun mengatakan negara terus hadir mendukung santri dan pesantren. Salah satunya dengan adanya Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
UU tersebut, kata Cak Imin, sebagai komitmen negara untuk menjamin keamanan dan kenyamanan santri ketika menuntut ilmu di pesantren. (saa/nsi)
Load more