Pemerintah Dukung Tim Khusus di Kasus Timothy Anugerah yang Diduga Akhiri Hidup dari Lantai 4, Lingkungan Universitas Udayana Ditelusuri
- dok.tvonenews.com/youtube tvone
Jakarta, tvOnenews.com- Kematian Timothy Anugerah sampai saat ini terus menuai beragam pendapat dan viral. Lantaran diduga korban perundungan atau bullying.
Timothy Anugerah diketahui sebagai mahasiswa yang berasal dari Universitas Udayana (Unud).
- istimewa/viva.co.id
Dia tewas di Lingkungan Kampus. Namun untuk penyebab kematiannya Timothy Anugerah masih belum diketahui secara pasti.
Kabar kematian Timothy Anugerah menjadi perbincangan di tengah publik, karena masih menjadi tanda tanya besar. Hal ini pun mendapat respons dari Pemerintah.
Guna mengetahui kasus kematian Timothy Anugerah yang terjadi di dalam Universitasi Udayana, Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi mendukung pihak kampus membentuk Tim Khusus.
- dok.tvonenews.com/youtube tvone
Tim khusus yang dibentuk pemerintah ini, bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut. Juga memberikan pendampingan ke pihak keluarga ataupun sasksi lainnya.
"Jadi untuk tim melakukan investigasi, tim untuk memastikan dan melakukan, mengecek apa yang sebenarya terjadi," kata Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Brian Yuliarto dikutip dari Youtube tvonenews, Selasa (21/10).
"Kemudian, melakukan pendampingan untuk keluarga maupun pihak lain yang terhubung atas kasus ini. Memastikan kasus ini apakah kondisi kampus dipastikan akankah kondusif agar tidak terjadi kembali," jelasnya.
Atas kejadian ini, pihak Polisi telah memanggil tiga saksi. Dalam keterangannya, benar jika Timothy berada di lantai 4 tetapi tidak diketahui pasti, apakah dia melompat atau terjatuh.
"Saksi yang melihat pada saat korban itu ke luar dari lift di lantai empat, ada. Keluar dari lift, datang di lantai empat itu, kemudian berjalan, dan kemudian korban duduk-duduk di lokasi di mana terakhir ditemukan ada tas dan sepatu milik korban," ungkap kata Kapolsek Denpasar Barat Kompol Laksmi Trisnadewi Wieryawan di Denpasar, dikutip dari Antara, Selasa (21/10).
Ketiga saksi yang diperiksa polisi, itu mengaku melihat korban berada di sebuah bangku yang terletak di lantai empat. Namun, karena tidak saling mengenal, buat saksi tidak menghiraukan keberadaan korban.
Kemudian, momen terakhir para saksi tahu keberadaan Timothy. Setelah 10-15 menit kemudian, melihat lagi ke arah tempat duduk korban. sayangnya hanya melihat hanya ada sepatu dan tas korban.
"Salah satu saksi menyampaikan, oh ya mungkin punya yang tadi, udah biarkan saja karena tidak kenal seperti itu. Kemudian, ada juga saksi yang melihat pada saat korban melepas sepatu di lokasi tersebut. Karena juga saksi tidak kenal dengan korban. Jadi, pada saat melihat korban melepas sepatu itu, saksi hanya sekedar melihat," katanya.
Sehubungan dengan kasus ini, polisi mengatakan ketarangan saksi lainnya seperti dosen ataupin para sahabatnya memang benar Timothy selama kuliah pernah mengalami perundungan atau bullying.
Namun sejauh ini, pihak kepolisian terus mendalami kasus TS ini.
"Dari saksi-saksi yang kami sudah minta keterangan baik itu dari pihak dosen kemudian teman-teman satu angkatan dan satu kelas dari korban bahkan sahabat-sahabat dari korban sendiri pun tidak ada menyampaikan atau tidak ada menyebutkan selama ini mengetahui adanya perundungan yang dialami oleh korban," ujarnya, Senin (20/10/2025).(klw)
Load more