Purbaya Akui Dirinya Kayak Koboi, Menkue: Tapi Semuanya Saya Hitung dengan Baik
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya baru-baru ini akui dirinya terlihat seperti Koboi. Namun, ia tegaskan bahwa ketika tiba waktunya melakukan hitung-hitungan terkait dengan kebijakan fiskal, ia memperhitungkannya secara matang.
Hal tersebut Menkeu Purbaya ungkap kepada fund manager yang baru ditemui pada Senin (20/10/2025) siang ini di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat.
Untuk diketahui, Fund manager adalah orang yang mengelola portofolio investasi atas nama individu atau institusi.
"Fund manager pengen tau kebijakan saya apa sih, apakah fiskalnya berkesinambungan apa enggak, apakah menteri keuangan ngaco apa enggak," jelas Purbaya kepada wartawan.
"Saya bisa yakinkan mereka bahwa saya kelihatan kayaknya kayak koboi, tapi semuanya saya hitung dengan baik, sehingga fiskal tetap terjaga," lanjutnya.
Bahkan dia juga mengungkap kepada para fund manager bagaimana saat ini Indonesia sedang mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Cara menggenjot pertumbuhan ekonomi ini, kata Purbaya, adalah dengan mengoptimalkan mesin fiskal.
Berikutnya adalah menghidupkan sektor swasta. Lalu yang ketiga melalui perbaikan iklim investasi lewat tim debottlenecking yang akan dibentuk oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Tim debottlenecking akan bertugas untuk menghilangkan hambatan-hambatan yang kerap muncul d iklim investasi dalam negeri. Kementerian Keuangan ikut serta di dalamnya.
Purbaya lalu mengatakan, salah satu fund manager yang hadir bertanya kepada dirinya apakah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan mengalami penurunan atau tidak.
Dia pun menjawab bahwa sekarang dia belum dalam posisi untuk menghitung apakah akan ada penurunan PPN atau tidak.
"Itu karena saya belum tahu sebetulnya kondisi perpajakan sama custom (bea cukai) kita seperti apa setelah kita coba perbaiki ini," beber Purbaya.
Kemudian, Menkeu Purbaya mengungkapkan masih akan meninjau lebih lanjut kondisi perpajakan dan bea cukai saat ini hingga setidaknya sampai triwulan I 2026.
Jika kelak gambaran kondisinya sudah jelas seperti apa, baru ia akan melihat dan menghitung ulang jika diperlukan.
"Kalau sekarang terlalu dini karena kita sekarang langkahnya menstabilkan dulu pendapatan dari pajak maupun cukai. Habis itu baru kita cari langkah yang lain kalau emang diperlukan," beber Purbaya. (aag)
Load more