Diduga Ada Perundungan di Balik Kematian Timothy Anugerah, Komisi X: Jangan Biarkan Korban Bicara!
- Kolase tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Komisi X DPR RI menyoroti soal kematian tragis Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Bali, yang diduga meninggal dunia akibat bunuh diri dengan dugaan latar belakang perundungan (bullying).
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian meminta tegas bahwa pihak perguruan tinggi untuk mengaktifkan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK) serta membuka kanal pelaporan yang aman bagi mahasiswa.
"Jangan biarkan korban takut bicara. Kampus juga perlu menyediakan layanan konseling dan pendampingan psikologis secara berkelanjutan," katanya, Senin (20/10).
Hetifah mengungkapkan, bahwa kampus seharusnya menjadi tempat yang aman belajar. Sehingga kasus perundungan di perguruan tinggi harus dihentikan.
"Kampus adalah tempat belajar, bukan tempat untuk menekan, mempermalukan, atau menyingkirkan seseorang. Kita harus memastikan bahwa setiap mahasiswa merasa aman dan dihargai. Kasus seperti ini tidak boleh terulang lagi," ungkapnya.
Oleh karena itu Hetifah menegaskan, bahwa Komisi X akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kasus tewasnya Timothy.
"Kami tidak ingin tragedi ini berlalu tanpa makna. Ini saatnya seluruh perguruan tinggi melakukan introspeksi dan reformasi budaya kampus. Pendidikan sejati hanya bisa tumbuh dalam lingkungan yang aman, inklusif, dan manusiawi," tandasnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswa bernama Timothy Anugerah Saputra, semester VII jurusan Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), ditemukan meninggal dunia setelah diduga melompat dari lantai empat gedung fakultasnya pada Rabu (15/10).
Nama Timothy mendadak viral di media sosial setelah muncul dugaan ia menjadi korban perundungan (bullying) di lingkungan pertemanan kampus.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Denpasar I Ketut Sukadi menyebut orang tua korban telah melakukan aduan.
"Bapaknya melakukan dumas ke Polresta (Denpasar) terkait kesimpangsiuran berita terhadap anaknya," kata Sukadi, Minggu (19/10).
Mendapatkan aduan itu, kepolisian langsung melakukan penyeleidikan terkait dugaan kematian korban usai diduga jatuh dari gedung kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud. (aha/iwh)
Â
Load more