Timothy Anugerah Diduga di Bully di Kampus, Sosiolog Ungkap Bahayanya Ternyata Secara Tidak Sadar Kita Bisa…
- Instagram @8_11_timothyanugerah & X @republikplus62
tvOnenews.com - Seorang mahasiswa Universitas Udayana, Timothy Anugerah Saputra meninggal dunia pada Selasa (15/10/2025) tentu meninggalkan duka mendalam.
Timothy Anugerah merupakan mahasiswa semester VII jurusan Sosiologi FISIP Unud, ditemukan meninggal dunia di lingkungan kampus.
Diduga Timothy Anugerah melompat dari lantai gedung fakultasnya sekitar pukul 09.00 WITA.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi dan refleksi, bukan untuk menginspirasi atau membenarkan tindakan bunuh diri dalam bentuk apa pun. Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami tekanan berat, depresi, atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri, segera cari pertolongan profesional.
Bukan hanya mengejutkan civitas akademika, namun ungkapan duka dan doa mengalir deras di media sosial.
Warganet juga meluapkan kemarahannya karena menduga bahwa tragedi ini bukan sekedar kecelakaan.
Banyak pihak menyoroti kemungkinan adanya perundungan (bullying) yang dialami oleh Timothy di lingkungan kampusnya.
Melalui program Apa Kabar Indonesia Pagi, tvOne, pada Minggu (19/10/2025) seorang Sosiolog Perkotaan UIN Jakarta, Tatan Hermansyah menjelaskan dalam konteks Sosiologi.
Dalam kasus ini dapat dikaitkan dengan persoalan relasional dimana hubungan antar individu diukur mengenai siapa yang berkuasa atau siapa yang dikuasai.
- Kolase Instagram/@8_11_timothyanugerah & Istimewa
Terdapat istilah lainnya yaitu Hegemoni, banyak orang menikmati pada struktur ketika dirinya dinilai sebagai penguasa.
Celakanya lagi, seseorang sangat suka menyanjung orang lain supaya dia dibuat berkuasa, baik secara individu maupun kelompok.
“Bila kita tarik lebih institusional, kadang-kadang pola relasi kuasa dan dikuasai itu terjadi juga dalam institusi pendidikan,” ungkap Tatan Hermansyah pada program acara Apa Kabar Indonesia Pagi, tvOne.
“Betapa berkuasanya seorang kepala sekolah untuk teman-teman dia sesama guru, misalnya. Dan ternyata, semua orang menikmati dalam kekuasaan itu,” sambungnya.
Kekuasaan ini bersifat sesuatu yang bisa diberikan, seperti kekuasaan karena seseorang lebih cantik, tampan, anak kepala sekolah, dan sebagainya.
Segala cara dapat diakumulasi menjadi bahan untuk hegemoni. Sayangnya orang-orang menikmati hegemoni.
Dalam ilmu sosiologi, kritik dari hal tersebut dinamakan defisit modal sosial.
Load more