Siswi SMP Dilecehkan 6 Teman Sebaya di Karawang, Teman Perempuan Korban yang Lihat Malah Lakukan Ini
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Kisah memilukan menimpa seorang siswi SMP di Karawang, Jawa Barat. Ia menjadi korban pemerkosaan oleh enam teman sebayanya.
Dalam kasus itu, pihak kepolisian telah mengamankan empat pelaku, sementara dua pelaku lainnya masih dalam daftar pencarian.
"Kami sudah memproses dan mengamankan empat anak, sedangkan dua orang lainnya masih dalam pengejaran," ungkap Kanit PPA Polres Karawang, Ipda Rita Zahara, Minggu (19/10)
Rita menuturkan, peristiwa itu bermula ketika korban, seorang siswi dari salah satu SMP di Karawang, dijemput dari rumahnya oleh seorang teman perempuan yang mengajaknya keluar.
"Anak saksi menjemput korban di rumah untuk mengajaknya bermain," jelas Rita.
Namun, ajakan tersebut ternyata berujung tragis bagi korban. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan dua siswa laki-laki.
"Kemudian, mereka berempat menuju ke rumah salah satu pelaku yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP)," tambahnya.
Rita menjelaskan, awalnya mereka hanya duduk dan berbincang di ruang tamu. Akan tetapi, salah satu pelaku tiba-tiba menarik korban ke dalam kamar. Korban kemudian mengalami tindak kekerasan seksual secara bergiliran.
"Mereka awalnya hanya mengobrol di ruang tamu, lalu korban ditarik ke kamar oleh salah satu pelaku dan dipaksa melakukan kekerasan seksual secara bergantian," ujarnya.
Ironisnya, teman perempuan yang ikut menjemput korban malah merekam aksi keji tersebut. Video itu akhirnya tersebar dan sampai ke tangan orang tua korban.
"Sama saksi anak berinisial E dia divideokan saat korban dilakukan pelecehan oleh beberapa anak pelaku. Sampai si orang tuanya tahu karena melihat video dari si anak saksi ini. Si anak saksi ini memberitahukan kepada pelapor dengan menunjukkan rekaman video milik saksi," katanya.
Orangtua korban kemudian melapor ke polisi. Usai menerima laporan itu, Polres Karawang bertindak cepat dengan melakukan penyelidikan.
Hasilnya, enam pelaku telah teridentifikasi, dan empat di antaranya telah ditangkap.
"Sudah ada empat orang yang ditetapkan sebagai anak berkonflik dengan hukum," ujar Rita.
Dari keterangan awal, terungkap bahwa korban dan para pelaku tidak saling kenal sebelumnya.
Load more