Kenangan Haru Ibunda Mahasiswa Unud yang Tutup Usia Tragis, Timothy: Mommy, Thank You for the Food

Bali, tvOnenews.com – Suasana duka masih menyelimuti Universitas Udayana (Unud) Denpasar, Bali, setelah meninggalnya seorang mahasiswa Program Studi Sosiologi bernama Timothy Anugerah Saputra (22) pada Rabu, 15 Oktober 2025. 

Mahasiswa semester VII itu diduga mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai empat Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud sekitar pukul 09.00 Wita.

Korban ditemukan di depan lobi gedung dan segera dievakuasi ke RSUP Prof IGNG Ngoerah. Menurut pihak rumah sakit, melalui Humas I Dewa Ketut Kresna, Timothy tiba pukul 09.44 Wita dan sempat mendapat perawatan intensif. 

Namun, nyawanya tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pukul 13.03 Wita akibat pendarahan internal dan patah tulang di beberapa bagian tubuh.

Kenangan Haru Sang Ibu

Sebuah video yang beredar di media sosial TikTok memperlihatkan momen mengharukan ketika orang tua Timothy menghadiri acara mengenang sang anak. Di lokasi yang dipenuhi cahaya lilin, sang ibu menuturkan kenangan sederhana yang kini menjadi sangat berharga.

“Dia pernah melihat saya dan berkata dengan tatapan polos, ‘Mommy, thank you for the food.’ Hal sesederhana itu tapi begitu tulus. Buat saya, itu salah satu momen paling indah dalam hidup saya,” ujar ibunda Timothy lirih.

Ia mengenang putranya sebagai pribadi yang penuh kasih, rajin beribadah, dan peka terhadap perasaan orang lain.

“Timothy selalu tahu bagaimana membuat orang merasa berharga. Ia sering memuji penampilan saya setiap kali saya berdandan. Sekarang, hal-hal kecil itu justru yang paling saya rindukan,” tuturnya.

Sang ibu berharap kisah hidup anaknya dapat menjadi pengingat bagi banyak orang tentang pentingnya empati dan kepedulian antarsesama.

Dikenang Sebagai Mahasiswa Teladan

Wakil Dekan III FISIP Unud, I Made Anom Wiranata, turut mengenang sosok Timothy sebagai mahasiswa teladan.

“Timothy anak yang santun, rapi, dan sangat peduli pada lingkungannya. IP-nya 3,91, sering ikut penelitian bersama senior, dan selalu merapikan kursi sebelum kegiatan dimulai,” ujarnya.

Menurutnya, Timothy bukan hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepribadian yang menenangkan dan rendah hati.

Sosok yang Menebar Energi Positif

Sahabat dekatnya, Deon, yang hadir dalam acara doa bersama mengenang almarhum, menyampaikan kesan mendalam.

“Ia selalu lembut, santun, dan punya aura positif. Bahkan di hari-hari terakhirnya, Timothy masih sempat tersenyum dan terlihat ceria,” ungkapnya haru.

Deon mengenang Timothy sebagai sosok yang mudah membuat orang lain merasa diterima. “Dia tempat banyak teman curhat, selalu mendengarkan tanpa menghakimi. Rasanya tidak ada orang yang tidak nyaman di dekatnya,” katanya.

Kehilangan Timothy meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan lingkungan kampus. Namun, di balik kesedihan itu, kenangan sederhana seperti ucapan ‘Mommy, thank you for the food’ kini menjadi pesan abadi — bahwa kasih dan kebaikan kecil bisa berarti besar bagi mereka yang ditinggalkan. (nsp)