ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Setahun Pemerintahan Prabowo: Korupsi Diberantas, Uang Negara Rp1,7 Triliun Kembali ke Kas

Dalam satu tahun kepemimpinan Prabowo Subianto, negara berhasil mengembalikan Rp1,7 triliun hasil korupsi dan menangani 43 kasus besar.
Sabtu, 18 Oktober 2025 - 16:45 WIB
Presiden Prabowo Subianto
Sumber :
  • Abdul Gani Siregar/tvOnenews

Jakarta, tvOnenews.com – Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mencatat capaian besar dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Komitmen pemerintah untuk menegakkan integritas dan keadilan mulai menunjukkan hasil konkret.

Sepanjang satu tahun terakhir, pemerintah berhasil mengembalikan uang negara senilai Rp1,7 triliun dari tangan para terpidana korupsi. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintahan Prabowo tidak hanya berbicara soal efek jera, tetapi juga memastikan kerugian negara benar-benar dipulihkan.

Dalam periode tersebut, sebanyak 43 kasus korupsi berhasil ditangani oleh aparat penegak hukum, baik Kejaksaan Agung maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Salah satu kasus terbesar yang berhasil diungkap adalah dugaan korupsi tata kelola minyak mentah di lingkungan kelompok usaha PT Pertamina (Persero), dengan nilai kerugian negara mencapai Rp285 triliun.

Kasus tersebut disebut-sebut sebagai salah satu bentuk korupsi paling kompleks dalam sejarah pengelolaan energi nasional, karena melibatkan tata niaga dan pengelolaan aset strategis selama periode 2018–2023. Melalui koordinasi lintas lembaga, pemerintah memastikan bahwa setiap pihak yang terbukti bersalah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.

Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan menegaskan, tidak ada ruang bagi koruptor di bawah pemerintahannya. Ia menekankan bahwa pemberantasan korupsi harus dilakukan secara sistematis — tidak hanya pada pelaku individu, tetapi juga terhadap jejaring kekuasaan dan korporasi yang menjadi sumber praktik curang.

“Negara harus hadir dalam menjaga uang rakyat. Tidak boleh ada kompromi terhadap korupsi, sekecil apa pun bentuknya,” tegas Prabowo dalam salah satu pidatonya awal Oktober lalu.

Selain fokus pada pengembalian aset negara, pemerintah juga memperkuat koordinasi lintas lembaga dalam penindakan hukum. Reformasi di sektor pengawasan keuangan, penegakan etik birokrasi, hingga digitalisasi transaksi publik menjadi pondasi penting dalam mempersempit ruang gerak praktik suap dan manipulasi anggaran.

Apresiasi Akademisi: Langkah Tegas dan Terukur

Langkah tegas pemerintah dalam memberantas korupsi dan mafia sumber daya alam mendapat apresiasi dari kalangan akademisi. Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian (Instiper) Yogyakarta, Dr. Siti Maemunah, menilai bahwa kebijakan yang ditempuh selama satu tahun terakhir menunjukkan arah perubahan yang signifikan.

“Pemberantasan korupsi di era ini tidak lagi berhenti pada efek jera, tapi sudah menyentuh pembersihan sistemik hingga ke akar-akar kekuasaan dan korporasi,” ujarnya, Sabtu (18/10).

Ia juga mengapresiasi Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) yang dibentuk pemerintah, karena berhasil mengidentifikasi lebih dari 3 juta hektare lahan hutan yang dikuasai ilegal oleh korporasi sawit. Langkah ini dinilai sebagai terobosan penting dalam memulihkan tata kelola sumber daya alam dan memperkuat ekonomi berkeadilan.

Menurutnya, ketegasan Presiden Prabowo dalam memperkuat sistem pengawasan lintas sektor, baik di kementerian teknis maupun lembaga hukum dan keuangan negara, menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah tidak ingin berkompromi terhadap praktik korupsi dan perampasan sumber daya alam.

“Yang paling dirasakan masyarakat adalah kejelasan sikap pemerintah. Tidak ada lagi kompromi terhadap praktik korupsi dan perusakan lingkungan,” tambahnya.

Ia berharap keberhasilan awal ini terus dikawal dengan memperkuat transparansi, kolaborasi akademik, dan pemberdayaan masyarakat lokal, agar pemberantasan mafia sawit dan praktik korupsi berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.

“Pemerintahan saat ini sudah berada di jalur yang benar. Tantangan berikutnya adalah menjaga semangat reformasi ini agar menjadi pondasi menuju keadilan ekologis dan kesejahteraan bangsa,” tutupnya. (nsp)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT