Investor Global Lirik Investasi di Kaltim Industrial Estate dan Soda Ash Plant
- ist
Jakarta, tvOnenews.com - Kota Bontang tawarkan investasi kawasan Kaltim Industrial Estate (KIE) dan soda ash plant di Mahakam Invesment Forum (MIF) 2025.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang terlibat aktif MIF 2025 yang digelar 8 Oktober 2025 lalu di Balikpapan.
Sejumlah delegasi dan duta besar (dubes) internasional dari berbagai negara turut hadir dalam MIF 2025, memperkuat posisi Kaltim sebagai destinasi investasi strategis di Asia Tenggara
Delegasi yang hadir mencakup duta besar dan perwakilan diplomatik dari Kerajaan Kamboja, Bahrain, Pakistan, Italia, Mesir, hingga Denmark, termasuk perwakilan dari negara-negara Eropa seperti Belgia, Bulgaria, Ceko, dan Spanyol.
“Sejumlah duta besar dan delegasi internasional banyak melirik, salah satunya dubes Filipina yang menunjukkan keseriusan menanamkan modalnya membawa grup pengusaha dari negara tersebut,” kata Kepala DPMPTSP Bontang, Muhammad Aspiannur.
Selain itu, partisipasi aktif dari lembaga internasional seperti Korea-Indonesia Industrial and Technological Cooperation Center (KITC), Pacific Consultants Jepang, hingga perwakilan sektor swasta dari Singapura, Australia, Tiongkok, dan Belanda menunjukkan tingginya minat global terhadap potensi investasi di Kaltim.
Kehadiran para delegasi ini tidak hanya membuka peluang kerja sama lintas negara.
Tetapi juga menjadi momentum penting dalam mempromosikan proyek-proyek unggulan daerah seperti Kaltim Industrial Estate dan Soda Ash Plant di Kota Bontang.
“Keikutsertaan Kota Bontang dalam Mahakam Investment Forum 2025 merupakan langkah strategis untuk membuka pintu investasi yang lebih luas dan memperkenalkan potensi unggulan daerah kami di kancah internasional. Ini adalah momentum penting untuk membangun kepercayaan investor global, memperkuat kolaborasi lintas negara, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dari hulu hingga hilir” beber Aspiannur.
MIF adalah forum investasi strategis kerjasama antara Pemerintah Provinsi dengan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim.
Forum ini dirancang sebagai wadah yang komprehensif untuk mempertemukan berbagai stakeholder mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Negara Sahabat, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, investor, pelaku usaha dalam dan luar negeri guna memperluas jejaring investasi dan mendorong realisasi proyek strategis yang mendukung agenda pembangunan daerah.
Sejumlah sektor investasi menjadi daya tarik bagi investor, termasuk dari Pakistan yang tertarik pada potensi pengembangan soda ash di Bontang.
Dalam forum ini, menampilkan berbagai proyek dan kawasan strategis, mulai dari Kaltim Industrial Estate di Bontang Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kutai Timur, serta Kawasan Industri Kariangau Balikpapan dan Buluminung di PPU.
Selain itu terdapat Investment Project Ready to Offer (IPRO) Kaltim yang juga ditawarkan pada MIF yang kali ini ada 6 IPRO yaitu, Chemical-Based Palm Oil Derivative Commodities (Oleochemical) di Kutai Timur, Food-Based Palm Oil Derivative Commodities (Oleofood) di Kutai Timur, Balikpapan Waste Management Project di Balikpapan, Soda Ash Plant di Bontang, The Development of Loading-Unloading Facility of Penajam Port in Buluminung Industrial State di PPU dan Crumb Rubber Factory di Kutai Barat.
MIF 2025 diharapkan Aspiannur dapat memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan serta menjadi sarana bagi investor untuk mempelajari potensi investasi, infrastruktur, hilirisasi industri, dan kawasan ekonomi khusus di Kaltim.
“Antusiasme para duta besar dan delegasi internasional yang ramai mengunjungi stand proyek Soda Ash dan Kaltim Industrial Estate menunjukkan besarnya minat terhadap potensi investasi di wilayah Kota Bontang. Langkah konkret berupa One on One Meeting yang telah disiapkan adalah sebagai tindak lanjut strategis untuk mendalami peluang kerja sama dan memastikan minat tersebut dapat segera terwujud dalam bentuk investasi nyata, tentu kami di menyambut senang dan berterima kasih atas MIF 2025 tersebut” tandas Aspiannur.
Load more