Beraksi Dini Hari, 15 Remaja Diduga Hendak Tawuran di Jakarta Pusat Berhasil Diringkus, Barbuk Sajam hingga Ganja Disita
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Pusat meringkus sebanyak 15 remaja diduga hendak tawuran di dua lokasi wilayah Kemayoran dan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Sabtu (18/10/2025) dini hari.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan bahwa remaja yang diamankan mayoritas masih berstatus pelajar.
“Mayoritas dari pelaku diketahui masih berusia di bawah umur dan berstatus pelajar,” kata Susatyo, kepada wartawan, Sabtu (18/10/2025).
Susatyo menyebutkan bahwa di lokasi pertama, yakni Jalan Industri Raya, Kemayoran tim meringkus empat orang berinisial IA (16), RF (25), AAY (22) dan FF (19).
Kemudian di lokasi kedua, yakni Jalan Kartini 10, Sawah Besar, Jakarta Pusat, tim meringkus 11 orang berinisial FA (15), RM (17), LMY (16), SU (18), VS (14), MF (20), ZF (15), FH (18), DP (15), MBR (20) dan RR (13).
Sementara itu, Susatyo menerangkan bahwa para remaja ini juga diduga hendak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Sebab, terdapat barang bukti ganja yang diamankan pihaknya.
“Dalam operasi tersebut, petugas menyita barang bukti berupa 8 bilah senjata tajam jenis celurit, 3 bungkus rokok berisi ganja, 4 unit handphone, 1 dompet dan 1 unit sepeda motor Yamaha Aerox,” tuturnya.
Atas perbuatannya, saat ini seluruh pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) dan Satuan Reserse Narkoba (Satnarkoba) Polres Metro Jakarta Pusat untuk mendalami keterlibatan masing-masing pelaku dan menentukan proses hukum lanjutan.
Adapun pasal yang disangkakan, yakni Pasal 2 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951, menguasai atau membawa senjata tajam tanpa izin, diancam hukuman penjara hingga 10 tahun.
Kemudian Pasal 111 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, menguasai ganja tanpa hak, diancam pidana minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun serta denda paling sedikit Rp800 juta.
“Bagi pelaku di bawah umur proses hukum akan disesuaikan dengan UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak termasuk melibatkan Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan lembaga perlindungan anak,” jelasnya.
Atas peristiwa ini, Susatyo menyampaikan keprihatinan atas keterlibatan remaja dalam aksi kekerasan dan narkoba. Ia mengingatkan bahwa pencegahan lebih penting daripada penindakan.
“Anak-anak ini seharusnya menjadi generasi penerus bangsa, bukan pelaku kekerasan atau penyalahguna narkoba. Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi ancaman nyata bagi masa depan mereka,” tegasnya.
Load more