Munas V PBMT Bahas Transformasi Koperasi untuk Ekonomi Indonesia
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Perhimpunan BMT Indonesia menggelar Musyawarah Nasional (Munas) V dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) 2025 di Kulonprogo, Yogyakarta pada 15–17 Oktober 2025.
Menteri Koperasi, Ferry Juliantono turut menghadiri kegiatan yang mengusung tema 'Transformasi Koperasi Menuju Era Modern dengan Tata Kelola yang Baik untuk Mendukung Visi Indonesia Emas 2045'.
Ferry mengatakan komitmen pemerintah untuk memperkuat peran koperasi sebagai pilar utama perekonomian nasional.
“Koperasi saat ini kita harap menjadi badan usaha yang bisa mengejar ketertinggalan dari BUMN dan badan usaha swasta, baik dari sisi aset, volume, kegiatan usaha maupun partisipasi masyarakat,” kata Ferry, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Ferry menegaskan jika Presiden RI, Prabowo Subianto memiliki komitmen kuat terhadap penguatan koperasi di Indonesia.
Menurutnya pemerintah tengah menyiapkan Rancangan Undang-Undang Sistem Perkoperasian sebagai pembaruan dari regulasi lama.
“Presiden kalau dibelah jiwanya koperasi, darahnya kalau dibelah koperasi. Beliau ingin menegaskan bahwa koperasi menjadi soko guru perekonomian nasional,” ujar Ferry.
“Kami mengusulkan namanya bukan undang-undang koperasi, tapi undang-undang sistem perkoperasian. Ini akan membuat koperasi memperluas jangkauannya dan juga kewenangan kementerian koperasi diperluas, yang insyaallah akan dikeluarkan dalam waktu dekat,” sambungnya.
Di sisi lain, Ketua Umum PBMT Indonesia, Mursida Rambe menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir dan mendukung terselenggaranya acara tersebut.
"Tentu kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh yang hadir, Pak Ferry (Menteri Koperasi) dan Pak Sultan (Gubernur DIY), serta para tokoh yang hadir, serta kepada panitia yang mempersiapkan acara ini selama dua bulan,” katanya.
Mursida menegaskan optimis pihaknya teehadap koperasi yang bukan sekadar slogan melainkan solusi nyata bagi perekonomian bangsa.
“Rasanya kita optimis koperasi tidak hanya slogan sebagai soko guru perekonomian, tapi kalau melihat kehadiran peserta hari ini, kami yakin dan percaya koperasi solusi ekonomi negeri,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pembaruan regulasi koperasi yang sudah lama tidak diperbarui sejak diberlakukannya UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Ia menekankan harapan pihaknya agar rencana pembaruan UU tersebut terus mendapat pembahasan yang tepat.
“Rencana UU Perkoperasian sudah sangat lama, sudah 33 tahun. Ini sudah tidak update. Kalau tidak update, ngapain,” kata Mursida.
“Kami berharap di tangan Bapak Ferry, dinginnya tangan Bapak untuk meneruskan rencana UU Koperasi yang akan datang ini bisa segera terwujud,” sambungnya.
Di sisi lain, ia juga mengapresiasi inisiatif pemerintah terkait Koperasi Desa Merah Putih sebagai langkah menekan praktik pinjaman online dan rentenir.
“Apa yang disampaikan Bapak Presiden Prabowo terkait koperasi desa merah putih untuk menekan pinjol dan rentenir itu sudah 30 tahun kami lakukan. Sekarang semua orang bicara koperasi, ini dampak positif bagi kita yang sudah eksis,” ungkapnya.
Di sisi lain, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menekankan pentingnya koperasi menyesuaikan diri dengan perubahan zaman agar tetap relevan dan berdaya saing.
Ia berharap hasil Munas PBMT 2025 dapat melahirkan keputusan visioner untuk memperkuat ekonomi rakyat yang inklusif dan berdaya saing.
“Indonesia Emas 2045 bukan visi makro negara, tapi arah kolektif seluruh kekuatan sosial ekonomi bangsa. Koperasi harus mampu menafsirkan kembali dirinya di tengah dunia yang berubah,” ungkap Sri Sultan.
“Semoga Munas ini melahirkan keputusan-keputusan visioner, menjadi kekuatan ekonomi rakyat yang kredibel, inklusif, dan berdaya saing,” pungkas sambungnya. (raa)
Load more