Wacana Soal E10 Disambut Positif Para Pakar, Etanol Dinilai Sebagai Solusi Jangka Panjang Diversifikasi Energi
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Bidang PP-Pemuda Panca marga, Ahmd Andi Bahri mengungkapkan wacana yang dinyatakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia soal etanol 10 persen (E10) disambut positif para pakar.
“Tentu rencana ini merupakan langkah positif, mengingat Presiden Prabowo telah menyetujui rencana mandatori ini sebagai bagian dari strategi mengurangi emisi karbon serta ketergantungan terhadap impor BBM berbasis fosil,” kata Andi, Selasa (14/10/2025).
Ia mengatakan, banyak pakar menilai etanol bisa menjadi bahan bakar yang berpotensi menjawab solusi jangka panjang diversifikasi energi.
Sekjen Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) periode 2022-2025 ini mengatakan, hal ini akan membantu Indonesia untuk mengurangi defisit neraca migas.
“Juga mendorong pertumbuhan industri bioenergi nasional, yang berpotensi menciptakan lapangan kerja di sektor pertanian, manufaktur dan distribusi energi,” katanya menambahkan.
Andi juga mengungkapkan, wacana ini pun ditanggapi optimis oleh industri otomotif
Sebab, kata dia, sebagian besar kendaraan modern sudah kompatibel dengan etanol hingga 20 persen.
Ia melanjutkan, pemerintah pun memahami bahwa transisi menuju E10 ini bukanlah hal yang bisa langsung dilakukan
Bahlil sebelumnya juga menyatakan bahwa penting dibuat peta jalan terukur, termasuk di dalamnya soal kesiapan infrastruktur hingga distribusi BBM.
Andi pun menegaskan dirinya mendukung kebijakan Bahlil yang mewajibkan SPBU swasta dan asing membeli bahan bakar dari Pertamina jika membutuhkan bahan tambahan.
Selain memperkuat ketahanan energi nasional, Andi memandang hal ini akan mencegah potensi lonjakan harga sehingga mengganggu layanan kepada masyarakat. (iwh)
Load more