Tegaskan Komitmen Kadin Wujudkan Ekonomi Berkelanjutan, Anindya Bakrie Dorong Dunia Usaha Terapkan ESG
- Kadin Indonesia
“Yang bertumbuh tidak hanya pelaku usaha skala korporasi, melainkan juga UMKM dan koperasi. Semuanya bergerak bersama untuk membuka lapangan kerja, mewujudkan pembangunan berkelanjutan, dan mencapai laju pertumbuhan ekonomi inklusif sebesar 8%,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa keberlanjutan kini bukan lagi beban, melainkan fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang Indonesia.
“Keberlanjutan bukan hanya tentang melindungi lingkungan, tetapi juga tentang bagaimana kita tumbuh, bagaimana ekonomi kita bisa lebih cepat, lebih efisien, dan lebih bersih sekaligus. Ekonomi yang berkelanjutan adalah ekonomi yang mendorong kemajuan tanpa menguras sumber daya yang menopangnya. Dalam hal ini, keberlanjutan adalah panggilan moral sekaligus strategi ekonomi,” jelas Menteri AHY.
Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM RI, Rosan P. Roeslani, mengungkapkan bahwa pemerintah tengah fokus mengembangkan proyek Waste to Energy, yang akan dimulai di 10 kota besar. Program ini disebut telah menarik minat 192 perusahaan dari berbagai negara.
“Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, mencapai hampir 3.700 gigawatt, terdiri dari energi surya 3.294 GW, angin 155 GW, air 95 GW, pasang surut 63 GW, bioenergi 57 GW, dan panas bumi 23 GW. Namun, pemanfaatannya saat ini masih di bawah satu persen atau sekitar 15,2 GW. Potensi ini menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi yang sangat menarik bagi para investor global yang memiliki teknologi dan kapasitas pendanaan untuk mengembangkan proyek energi hijau berskala besar,” ujar Menteri Rosan. (rpi)
Load more