LAN Resmi Buka Akademi Pengentasan Kemiskinan di Probolinggo
- IST
Jakarta, tvOnenews.com - Lembaga Administrasi Negara (LAN) resmi meluncurkan Akademi Pengentasan Kemiskinan di Alun-Alun Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Selasa (7/10/2025).
Program ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat penurunan angka kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem di daerah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2025, angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo mencapai 5,69 persen. Meski turun dari tahun sebelumnya sebesar 6,18 persen, angka tersebut masih menempatkan Probolinggo sebagai daerah termiskin keempat di Jawa Timur.
Kondisi ini menjadi perhatian khusus pemerintah, terutama LAN, untuk mengoptimalkan program pengentasan kemiskinan agar tepat sasaran dan berkelanjutan.
Kepala LAN Dr. Muhammad Taufiq, DEA, dalam sambutannya menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan tidak bisa dilakukan secara sektoral.
Menurutnya, dibutuhkan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat agar terbentuk ekosistem pemberdayaan yang kuat. Taufiq menekankan bahwa pola pikir birokratis yang kaku perlu diubah menjadi lebih inovatif.
“Setiap instansi tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus beralih dari ego system menjadi eco system, membangun kerja sama lintas sektor agar program prioritas pemerintah ini dapat dirasakan oleh masyarakat,” tegas Taufiq.
Selain memperkuat koordinasi antarinstansi, Taufiq juga menilai pentingnya mengubah pola pikir masyarakat miskin agar mampu memanfaatkan potensi sumber daya alam di daerahnya.
Ia mencontohkan negara seperti Singapura dan Korea Selatan yang berhasil keluar dari kemiskinan meski memiliki keterbatasan sumber daya karena memiliki pola pikir kolaboratif dan inovatif.
“Ini berbeda dengan Kabupaten Probolinggo yang kaya sumber daya alam. Tantangan kita justru bagaimana mengubah mindset masyarakat untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang ada untuk keluar dari kemiskinan,” ujarnya.
Peluncuran Akademi Pengentasan Kemiskinan diharapkan dapat melahirkan model pembelajaran yang memperkuat kapasitas ASN serta mendorong percepatan penurunan angka kemiskinan melalui pendekatan yang kolaboratif, inovatif, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Sementara itu, Bupati Probolinggo Mohammad Haris mengapresiasi langkah LAN yang menjadikan daerahnya sebagai lokasi ketiga pelaksanaan akademi, setelah Indramayu dan Kupang.
Ia menyebut saat ini masih terdapat sekitar 198 ribu warga miskin dan miskin ekstrem di Probolinggo yang membutuhkan dukungan pemberdayaan dari pemerintah.
Kepala BPSDM Jawa Timur Ramliyanto juga menyatakan dukungannya dengan memanfaatkan program Jawa Timur Corporate University untuk melatih ASN agar lebih kompeten dalam program pengentasan kemiskinan.
Akademi Pengentasan Kemiskinan sendiri dirancang sebagai wadah pembelajaran dan kolaborasi yang memperkuat kapasitas aparatur sipil negara (ASN) dalam merancang program penanggulangan kemiskinan yang berdampak langsung pada masyarakat.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 200 peserta yang terdiri dari ASN, kepala desa, camat, unsur aparatur daerah, serta melibatkan kelompok masyarakat miskin, perempuan, penyandang disabilitas, kelompok rentan, BumDes, dan pihak swasta. Kolaborasi multipihak ini diharapkan dapat membentuk komunitas produktif yang inklusif dan berdampak nyata terhadap penurunan kemiskinan di Probolinggo.
Peluncuran akademi turut dihadiri oleh Deputi Bidang Transformasi Pembelajaran ASN Dr. Tr. Erna Irawaty, M.Pol.Adm, Direktur Sistem Pembelajaran Terintegrasi Siti Zakiyah, S.Si., M.S.E., MA, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Probolinggo.
Load more