Indonesia Siap Bentuk Salt Institute, Kepala Bappenas Rachmat Pambudy: Ini Langkah Besar
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia bersiap membentuk Indonesia Salt Institute atau Institut Garam Nasional sebagai langkah besar menuju kemandirian garam nasional.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menyebut lembaga ini akan menjadi kombinasi antara pelaku usaha, akademisi, dan mitra pembangunan yang bersama-sama memperkuat ekosistem pergaraman nasional.
“Kita akan membangun Indonesia Salt Institute yang merupakan kombinasi antara pelaku usaha, akademisi, dan mitra pembangunan yang nantinya akan menjadi milestone dalam program swasembada garam kita,” ujar Rachmat dalam agenda Penandatanganan Kerja Sama Pengembangan Lahan Garam dan Industri di Gedung Bappenas, Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Struktur awal lembaga ini akan melibatkan sejumlah tokoh strategis dengan jajaran Board of Advisors terdapat Rachmat Pambudy (Menteri PPN/Bappenas), Sakti Wahyu Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan), serta Abraham Mose (Direktur PT Garam).
Sementara itu, Board of Directors akan diisi oleh Prof. Michael Gautama, Prof. Suhaedi, dan Dr. Y. Paonganan.
Rachmat menjelaskan garam memiliki potensi nilai tambah yang jauh lebih besar dari sekadar bahan konsumsi rumah tangga.
Garam dapat dikembangkan menjadi bahan baku kosmetika, farmasi, industri, hingga baterai.
“Kami ingin mengembangkan garam agar bisa digunakan di bidang kedokteran, industri, dan bahan-bahan lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi, tidak hanya sekadar garam krosok atau garam pengawet makanan saja,” ucapnya.
Kerja sama dengan K-Utec Salt Technology Germany, PT Garam, serta sejumlah pemerintah daerah diharapkan dapat menghasilkan garam dengan kualitas industri yang tinggi.
Pemerintah juga menegaskan Indonesia Salt Institute akan berperan penting dalam memperkuat riset, inovasi, dan pengembangan teknologi garam berbasis nilai tambah.
Beberapa daerah yang menandatangani kerja sama pengembangan lahan garam dan industri meliputi Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, dan Timor Tengah Utara di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Kabupaten Gresik di Jawa Timur.
"Kami berharap kerja sama ini menjadi momentum untuk mengembangkan industri garam secara terintegrasi yang juga melibatkan petani,” terang Rachmat
Langkah pembentukan Institut Garam Nasional dilakukan di tengah kebutuhan besar akan garam industri dalam negeri.
Load more