Heboh Kapolsek Kediri Aniaya hingga Siram Anak Buah dengan Miras Gara-gara Telat Apel MotoGP, Ini Kronologinya
- ANTARA/HO-Kuasa Hukum
Jakarta, tvOnenews.com - Seorang Kapolsek di Nusa Tenggara Barat diduga aniaya anak buahnya gara-gara terlambat apel pengamanan MotoGP.
Bahkan Kapolsek tersebut sampai memukul hingga menyiram tuak atau minuman keras tradisional khas Pulau Lombok pada Jumat (3/10).
Adalah Kapolsek Kediri Iptu Pulung Anggara Satria Putra yang diduga menganiaya anggota Polres Lombok Barat Brigadir MNS alias Muhammad Nurul Solihin.
Kini Kapolsek Kediri tersebut dilaporkan anak buahnya ke Polda Nusa Tenggara Barat terkait dugaan penganiayaan tersebut.
- Antara
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat membenarkan adanya laporan tersebut.
"Iya, informasi (lebih jelasnya) ke Kabid Humas (Polda NTB)," katanya di Mataram pada Selasa (8/10/2025).
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Mohammad Kholid yang dikonfirmasi lebih lanjut melalui sambungan telepon maupun pesan singkat aplikasi WhatsApp belum memberikan tanggapan.
Namun demikian, adanya laporan ini diperkuat dengan keterangan kuasa hukum dari pihak pelapor, Asmuni.
Kronologi Dugaan Penganiayaan oleh Kapolsek Kediri
- Reuters
Kuasa hukum korban menyatakan bahwa laporan polisi atas dugaan penganiayaan ini masuk ke Polda NTB berdasarkan surat nomor: LP/B/143/X/2025/SPKT/POLDA NTB, tanggal 3 Oktober 2025.
"Pelapor dalam kasus ini pihak keluarga korban (Brigadir MNS)," ujarnya.
Dalam laporan itu, jelas dia, keluarga Brigadir MNS merasa keberatan dengan perbuatan terlapor yang melakukan pemukulan dan penyiraman tuak atau minuman keras tradisional khas Pulau Lombok pada Jumat (3/10).
"Laporan ini kami teruskan ke Polda NTB di malam hari itu juga usai korban mengalami penganiayaan dan penyiraman tuak," ucap Asmuni.
Laporan itu diteruskan ke Polda NTB karena dampak aksi penganiayaan tersebut telah mengakibatkan korban muntah hingga dilarikan ke rumah sakit.
"Ulu hati dan jantungnya, dan kepalanya sakit karena dihantam pakai tangan dan kaki," katanya.
Asmuni menjelaskan aksi penganiayaan dan penyiraman tuak ini bermula dari perbuatan Brigadir MNS yang terlambat datang apel pengamanan MotoGP pada Jumat (3/10) pagi.
Karena terlambat, anggota Satreskrim Polres Lombok Barat tersebut menghadap pihak Propam Polres Lombok Barat.
Load more