Kronologi Lengkap Pria Ngamuk dan Tusuk 4 Orang di Cilandak Jaksel, Ketua RT Juga Jadi Korban
- tvOnenews.com/Rika Pangesti
Jakarta, tvOnenews.com – Warga Jalan Cilandak IV, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, digegerkan peristiwa penusukan brutal yang dilakukan seorang pria berinisial RMS alias Yoyo (46) pada Minggu siang (5/10).
Aksi mengerikan itu menyebabkan lima orang terluka, termasuk Ketua RT setempat.
Berdasarkan penelusuran tvOnenews.com di tempat kejadian perkara (TKP), pelaku dikenal warga sebagai pria blasteran Jawa–Spanyol yang memiliki riwayat ketergantungan obat-obatan dan gangguan kejiwaan.
Ia belum menikah dan selama ini tinggal dalam pengawasan keluarganya. Di dalam rumah, ia tinggal bersama ibunya yang sudah lanjut usia (lansia) dan satu kakaknya yang sudah berkeluarga, inisial N.
Berdasarkan foto yang dilihat tvOnenews.com, pelaku berperawakan penuh tato di sekujur tubuhnya dan memakai anting.
Koordinator Keamanan RW 03 sekaligus Bendahara RW 03, J 62), yang juga menjadi saksi mata, menceritakan kronologi mencekam saat Yoyo tiba-tiba keluar kamar dan mengamuk tanpa kendali.
“Itu kan anak memang orang dalam ketergantungan obatnya. Saya juga nggak tahu penyebabnya apa. Tiba-tiba dia keluar dari kamar, ngamuk. Pertama dipukul kakak iparnya pakai knuckle, bocor kepalanya. Habis itu dia keluar lagi, udah stres,” katanya, Senin (6/10).
Menurut ia, Yoyo sudah lama menjalani pengobatan dan sempat dirawat di rumah sakit khusus ketergantungan obat. Namun beberapa waktu terakhir, ia menolak minum obat.
“Dia kalau lagi minum obat stabil. Tapi mungkin dia dengan cara sendiri nggak minum obatnya ya, ngamuk. Biasanya kalau kurang obat, udah pasti ngamuk. Dia udah lama, dari kecil tinggal di sini," bebernya.
Ia juga menggambarkan kondisi Yoyo saat mengamuk sangat menyeramkan. Tatapan matanya kosong dan mulutnya terus menganga sembari berjalan pelan.
“Sebab itu kayak zombie. Diajak ngobrol aja udah nggak bisa. Mulutnya mangap, matanya udah nggak fokus. Jalannya santai aja, tapi kayak nggak sadar. Persis kayak zombie, sambil megang pisau,” ucapnya.
Aksi brutal itu dimulai di rumah keluarga Yoyo. Ia menyerang ibunya yang sudah lansia, lalu mencekik ibunya sendiri.
Kemudian, dia juga menusuk asisten rumah tangganya inisial A, saat mengurus anjingnya di dalama rumah.
Saat kakaknya inisial N hendak melapor ke Ketua RT, Yoyo mengejar dengan jalan perlahan sambil melotot dan mulut menganga. Tangannya memegang pisau lipat koleksinya.
Namun saat tiba di rumah ketua RT, kakaknya, N, didorong oleh Yoyo hingga jatuh ke batu dan mengalami patah tulang.
“Ibunya dicekik, pisaunya juga udah di perut. Kakaknya lari mau lapor ke ibu RT, malah dijorokin jatuh. Saya teriak-teriak, ‘Yo, lepas!’,” cerita J.
Melihat Yoyo membawa pisau, WP (74) suami dari ketua RT 04 itu mencoba menenangkan Yoyo dengan merangkul dari belakang. Namun upaya itu justru berujung tragis.
“Pak RT dirangkul begini, tahu-tahu ditusuk. Saya lihat pisaunya di perut. Saya cuma teriak, ‘Yo, lepas, Yo!’,” kata Johanes.
Lebih nahas lagi, setelah menusuk perut WP, suami Ketua RT 04, Yoyo mengejar anak dari Ketua RT 04 inisial MA.
Total ada empat orang yang mengalami luka tusuk, semuanya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.
Sementara, satu korban lagi adalah kakak Yoyo mengalami patah tulang kaki.
“Yang ketusuk empat; Reynaldi (kakak iparnya), pembantunya, Pak RT Willy, dan anaknya. Yang parah itu pembantu dan Pak RT karena kena di perut,” ujar J.
"Satu lagi korban, kakaknya, bukan luka tusuk, korban patah tulang," imbuhnya.
Menurut warga, Yoyo dikenal sebagai sosok yang dulu aktif dan berprestasi di masa muda, jago basket dan skateboard, sebelum kecanduan narkotika di usia remaja.
“Dulu dia anaknya baik, jago basket, jago skateboard. Tapi karena teman-temannya dari kalangan obat-obatan, akhirnya ketergantungan. Kalau nggak minum obat, dia balik lagi kayak gitu,” kata J.
Pasca insiden, polisi langsung mengamankan Yoyo setelah sempat menegangkan karena pelaku masih menggenggam pisau lipat koleksinya.
“Dia memang senang koleksi pisau. Polisi sempat mundur karena dia ngamuk, tapi akhirnya bisa diamankan setelah disuruh buang pisaunya,” tutur J.
Warga Cilandak Barat kini masih trauma atas kejadian tersebut. Sementara, Yoyo dilaporkan dalam pengawasan pihak berwajib dan rencananya akan kembali dirujuk ke rumah sakit jiwa untuk penanganan lanjutan. (rpi/dpi)
Load more