BNPB dan SAR Masih Cari 14 Korban Tertimbun Mushola Ponpes Al Khoziny, 24 Jenazah Ditemukan
- Antara
Sidoarjo, tvOnenews.com - Upaya pencarian korban ambruknya mushola Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo terus berlanjut. Hingga Minggu malam (5/10/2025) pukul 23.30 WIB, tim gabungan BNPB dan SAR kembali menemukan 24 jenazah di bawah reruntuhan bangunan mushola yang roboh sepekan lalu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, jumlah korban yang belum ditemukan kini tersisa 14 orang, sementara proses pencarian masih dilakukan secara intensif di area yang dinilai paling berisiko dan tertutup puing berat.
Tragedi memilukan ini bermula pada Senin (29/9/2025) ketika bangunan mushola tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny tiba-tiba ambruk saat para santri sedang melaksanakan salat Asar sekitar pukul 15.00 WIB. Suara dentuman keras disusul kepulan debu tebal membuat kepanikan terjadi di seluruh kompleks pesantren.
Dalam proses evakuasi, tim SAR gabungan bekerja tanpa henti selama 24 jam secara bergantian. Mereka menggunakan alat berat seperti breaker excavator penghancur beton dan dua bucket excavator untuk mempercepat pembersihan puing dan memudahkan pencarian korban. Hingga Minggu malam, pembersihan material reruntuhan telah mencapai 80 persen.
Misi penyelamatan ini tidak mudah. Kondisi puing bangunan yang padat dan bertumpuk membuat pencarian berjalan lambat dan berisiko. Tim di lapangan terus berhati-hati agar proses pengangkatan material tidak menimbulkan longsoran tambahan yang dapat mengancam keselamatan petugas.
Sementara itu, jumlah korban selamat tercatat 104 orang. Dari jumlah itu, enam orang masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit, sedangkan 97 orang telah dinyatakan pulih, dan satu orang diperbolehkan pulang tanpa perawatan lebih lanjut.
BNPB memastikan, fokus utama saat ini adalah menemukan seluruh korban yang belum teridentifikasi di antara tumpukan beton berat dan material bangunan. Setelah proses pencarian selesai, tahap selanjutnya adalah pembersihan total area Mushola dan pemeriksaan keamanan struktur di sekitarnya.
Tragedi di Ponpes Al Khoziny menjadi salah satu peristiwa paling memilukan dalam beberapa tahun terakhir di Sidoarjo. Ratusan santri kehilangan tempat belajar dan beribadah, sementara keluarga korban masih menunggu kepastian nasib orang-orang terkasih mereka di lokasi kejadian.
Tim gabungan yang terlibat terdiri dari unsur BNPB, Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan setempat, yang terus bekerja keras meski kondisi di lapangan menantang. Dukungan logistik dan medis terus disalurkan untuk menjaga stamina petugas yang bekerja tanpa henti di bawah tekanan waktu.
Hingga Senin pagi (6/10/2025), pencarian masih terus dilakukan dengan harapan semua korban dapat segera ditemukan. Pemerintah daerah dan pihak pesantren juga telah menyiapkan lokasi sementara bagi para santri yang selamat agar proses belajar dan kegiatan pesantren dapat tetap berlangsung.
Tragedi ini sekaligus menjadi peringatan penting bagi semua lembaga pendidikan untuk memperhatikan keamanan struktur bangunan dan standar keselamatan santri. Musibah di Ponpes Al Khoziny bukan sekadar duka, tetapi juga pelajaran agar keselamatan selalu menjadi prioritas utama di lingkungan pendidikan keagamaan. (nsp)
Load more