Pilu, Cerita Orang Tua Korban soal Komunikasi Terakhir dengan sang Santri Sebelum Insiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
- Kolase tvOneNews & Antara
Sidoarjo, tvOnenews.com - Orang tua santri korban ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo menceritakan momen pilu kondisi terakhir sang anak.
Imran dan Musarofah, orang tua Muhammad Haikal Ridwan menceritakan tentang sang anak sebelum menjadi santri yang meninggal dunia pada tragedi Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo.
Muhammad Haikal Ridwan sebagai salah satu santri korban yang belum ditemukan sejak insiden ambruknya Ponpes Al Khoziny pada Senin (29/9/2025).
"Sudah terhitung sejak terjadinya peristiwa itu sudah enam hari menunggu," kata Imran kepada Tim tvOne di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo dikutip, Senin (6/10/2025).
Musarofah selaku ibu Haikal Ridwan mengaku dirinya terkejut setelah mendapat kabar sang anak sebagai korban ponpes di Sidoarjo tersebut.
Bukan tanpa alasan, Haikal Ridwan berangkat dari Madura, Jawa Timur untuk mengenyam pendidikan sebagai santri di ponpes itu.
- tvOneNews
"Saat pertama kali dengar berita ini, saya langsung lemas," ujar Musarofah.
Ia mengatakan bahwa, sang anak baru kembali ke lingkungan Ponpes Al Khoziny sebelum dua hari terjadinya tragedi memilukan ini.
"Senin habis Dzuhur itu juga masih telepon anaknya, kemarin nanya sampai jam berapa ke rumah gitu," jelasnya.
Usut punya usut, pada momen inilah menjadi komunikasi terakhir antara Musarofah dengan Haikal Ridwan.
"Itu aja, cuma nanya adiknya ke mana gitu, ada sedang tidur nanyain begitu," bebernya.
Bahkan, pertemuan terakhir Musarofah dengan Haikal juga ketika mengantar anak tercintanya kembali untuk belajar di ponpes tersebut.
"(Saya bilang komunikasi terakhir kepada Haikal) jaga makannya biar nggak sakit, saya biasanya kayak gitu karena anaknya suka telat-telat makan," paparnya.
Imran selaku ayah korban kembali turut memberikan pendapatnya, ia bersyukur Tim SAR Gabungan telah memfasilitasi para orang tua yang masih menunggu kabar terbaru terkait kondisi anaknya.
"Kita bisa monitor sendiri sudah disediakan streraming, jadi kita bisa memantau secara live agar orang tua bisa percaya, bahwa mereka bekerja secara betul-betul mengusahakan segera terevakuasi semua," ucapnya.
Load more