Masih Ada Puluhan Santri Belum Ditemukan, Menko PMK: Sudah Tak Ada Tanda Kehidupan di Bawah Reruntuhan Ponpes Ambruk di Sidoarjo
- tim tvone - khumaidi
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Pratikno mengungkapkan bahwa berdasarkan pemeriksaan hingga pagi tadi, tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan di bawah reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang ambruk di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Sebagaimana tadi dijelaskan, bahwa memang dengan bantuan peralatan yang maksimal yang kita miliki, baik itu peralatannya Basarnas, BNPB, maupun bantuan dari berbagai pihak, tidak lagi ada tanda-tanda ditemukan kehidupan," kata Pratikno, dalam konferensi pers di lokasi reruntuhan ponpes ambruk, di Sidoarjo, Kamis (2/10/2025).
Pratikno menuturkan, informasi pilu tersebut sudah dikomunikasikan kepada pihak keluarga para santri.
Tim SAR gabungan juga sudah melakukan asesmen sebanyak tiga kali terkait situasi di bawah reruntuhan sejak Rabu (1/10/2025) malam pukul 23.00 WIB.
Selanjutnya petugas juga kembali melakukan asesmen pada Kamis pukul 02.00 WIB dan 07.00 WIB.
Berdasarkan tiga kali asesmen tersebut, masih tidak ditemukan tanda-tanda danya kehidupan di bawah reruntuhan ponpes.
Oleh karena itu, Tim SAR gabungan saat ini mempersiapkan untuk mencari korban yang masih tertimbun reruntuhan ponpes ambruk menggunakan alat-alat berat.
"Itu sudah dijelaskan kepada keluarga, dan oleh karena itu keluarga juga setuju untuk penggunaan alat berat," katanya lagi.
Ia pun menegaskan, bahwa penggunaan alat berat akan dilakukan secara berhati-hati.
Diharapkan, meskipun berdasarkan pantauan menggunakan alat sudah tidak terdeteksi suara atau pergerakan di bawah reruntuhan, namun bisa ditemukan korban yang masih hidup.
"Jadi mohon doanya semoga para korban masih ditemukan selamat, kita terus berdoa untuk itu. Semoga juga keluarga korban diberi ketabahan, kesabaran, keikhlasan menghadapi musibah yang sangat memprihatinkan ini," katanya lagi.
Diketahui, bangunan baru Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025).
Insiden tersebut terjadi pada saat sekitar 140 santri sedang melaksanakan ibadah salat Ashar.
Berdasarkan data petugas, sebanyak 59 santri masih tertimbun di bawah reruntuhan ponpes, sementara lainnya sudah dievakuasi.
Peristiwa ambruknya ponpes ini mengakibatkan tiga santri meninggal dunia. (iwh)
Load more