Duduk Perkara Kericuhan Muktamar PPP hingga Berujung Dua Kubu Agus Suparmanto dan Mardiono Saling Klaim Jadi Ketum
- istimewa
Jakarta,tvOnenews.com – Pertikaian antara kelompok Agus Suparmanto dan Mardiono telah terjadi di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kericuhan terjadi saat Muktamar PPP tanggal 27 September 2025 lalu.
Kericuhan tersebut diduga akibat dari dua kelompok yang ingin melanjutkan kepemimpinan sebelumnya, dengan kelompok yang menginginkan perubahan di internal PPP.
Kedua belah pihak itu saling berkelahi setelah Muhammad Mardiono, pelaksana tugas Ketum PPP diwawancarai oleh awak media.
Kedua kelompok kader ini, mengakhiri pertikaiannya setelah tim Satgas Keamanan PPP datang untuk melerainya.
Setelah pertikaian ini, disebutkan bahwa Mardiono terpilih sebagai Ketum PPP secara aklamasi.
Ditentukannya Mardiono sebagai Ketum PPP dinilai harus segera dilakukan untuk menyelamatkan muktamar.
Di dalam muktamar tersebut, pimpinan sidang Amir Uskara menyampaikan palu diketuk setelah seluruh peserta muktamar PPP sepakat memilih Mardiono.
"Saya bacakan, saya langsung meminta kesepakatan. Mereka setuju dan saya ketuk palu," ujarnya.
Akan tetapi, setelah kericuhan terjadi, pemilihan dilakukan dan Agus Suparmanto terpilih menjadi Ketum PPP.
Anggota Tim Formatur yang juga mantan Ketua majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy menegaskan bahwa terpilihnya Agus Suparmanto sudah sesuai dengan peraturan yang ada.
“Kami perlu menegaskan Muktamar ke-10 PPP tahun 2025 telah usai, dan telah terpilih Agus Suparmanto bersama 12 orang formatur yang mewakili Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Wilayah PPP seluruh Indonesia yang akan mulai bekerja mulai malam ini,” ujar Rommy, dikutip tvOnenews.com pada Senin (29/9/2025). (mg2/ant/iwh)
Kini, ada dua pihak yang mengklaim berada di pucuk pimpinan PPP, yakni Agus Suparmanto dan Mardiono. (mg2/ant/iwh)
Load more